Wakil Ketua Komisi A DPRD Sintang: Harmonisasi Budaya Pada Perayaan Cap Go Meh




dok.foto:lintaskapuas.com
Wartaborneo.com/Sintang-Untuk memeriahkan puncak perayaan Cap Go Meh di Sintang, Panitia merencanakan akan menampilkan festival budaya multi-etnik yang akan dipastikan semakin menyemarakkan kegiatan puncak perayaan Cap Go Meh di Kabupaten Sintang.
Wakil Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sintang, Hermanto Aci yang didaulat sebagai Ketua Panitia, mengatakan, perayaan Cap Go Meh di Sintang dikemas dalam tema keberagaman budaya yang ada di Sintang.
“Pada Perayaan Cap Go Meh tahun 2018 ini, kita mengemas berbagai budaya dan kesenian yang ada di Sintang, ada lomba barongsai, tarian multi etnik dan lainnya, artinya selain sebagai perayaan, Cap Go Meh, juga sebagai sarana untuk pelestarian adat dan budaya, jadi Semarak Perayaan Cap Go Meh bukan hanya milik etnik tertentu saja, tetapi ini milik masyarakat Sintang” terangnya saat dijumpai awak media di Sungai Durian Sintang, (28/02/2018).
Menurutnya seni dan budaya yang dimiliki setiap etnis di Sintang ini sangat kaya, hanya saja harus lebih sering dilaksanakan event-event dengan tema seni dan budaya, untuk mencintai seni dan budaya, masyarakat harus mengenal seni dan budaya tersebut.
“Harus lebih sering diadakan event-event seni dan budaya, sehingga masyarakat semakin mengenal seni dan budaya yang ada di sintang ini, kalau bukan kita siapa lagi yang akan mewariskannya kepada generasi muda selanjutnya” kata Hermanto.
Seperti diketahui bahwa cap go meh merupakan perayaan untuk melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam). Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari. Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan.

Subscribe to receive free email updates: