Kondisi Sekolah SDN 41 Kebangak Memprihatinkan, Ini kata Sekretaris Komisi C DPRD Sintang.
![]() |
Melkianus, Sekretaris Komisi C DPRD Sintang (Foto: pontianak.tribunnews.com) |
Wartaborneo.com/Sintang- Kondisi
Sekolah SDN 41 Kebangak, Desa Wirayuda, Kecamatan Ketungau Tengah, Sintang sangat
memprihatinkan, SDN ini baru 2 tahun menjadi Sekolah Negeri yang sebelumnya
Sekolah ini berstatus sebagai Kelas Jauh dari SDN I Nanga Merakai, artinya
untuk siswa/siswi kelas IV sampai kelas VI harus dilanjutkan ke SDN I Nanga
Merakai.
SDN
41 Kebangak ini Memiliki 3 lokal ruang kelas, 3 tenaga pendidik, yang terdiri
dari 1 Guru ASN, 1 Guru Kontrak Daerah dan 1 Guru Honorer. Kondisi bangunan sekolah
yang sangat memprihatinkan, beberapa dinding ruang kelas yang bolong-bolong
bahkan jebol, berlantai tanah, tentu kondisi ini sangat tidak menunjang bagi
kegiatan proses belajar mengajar yang nyaman dan efisien. Karena SDN 41
Kebangak ini baru 2 tahun menjadi SDN, maka untuk Dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) belum dapat diterima karena masih menunggu konfirmasi dari Dinas
terkait.
Melihat
kondisi ini, Melkianus, Sekretaris Komisi C DPRD Sintang yang membidangi
Pendidikan dan Kesehatan turut prihatin, ia pun meminta agar Perusahaan yang
ada di wilayah tersebut agar turut berkomitmen membantu melalui Program CSR (Corporate Social Responsibility).
![]() |
Kondisi Ruang Kelas SDN 41 Kebangak (foto: pontianak.tribunnews.com) |
“Kami
akan berkoordinasi dengan 2 perusahaan agar sedapat mungkin ikut membantu
Sekolah ini melalui program CSR-nya, memang saat ini Perusahaan telah ikut membantu
membiayai Guru Honor” katanya.
Namun
demikian, Melkianus mengapresiasi Tenaga Pendidik yang mengajar di SDN 41
Kebangak, meski hanya 1 Tenaga Pendidik yang berstatus ASN, sedangkan 2 Tenaga
Pendidik Guru Kontrak dan Honorer. Ia juga meminta agar pemerintah Kabupaten
dapat menambah tenaga Guru Kontrak yang ditugaskan di SDN 41.
“Mengingat
SDN 41 ini kekurangan Guru, maka kami minta pemerintah Kabupaten menambah Guru
Kontrak yang ditugaskan di sini” harapnya.