Minimalisir KARHUTLA Pada Musim Kemarau, Ini Himbauan Dewan Sintang


Wartaborneo.com-Sintang. Cuaca panas yang telah terjadi lebih dalam dua mingguan di bulan juli ini seakan menandakan telah memasuki siklus musim kemarau, namun meskipun demikian cuaca kerap dapat berubah-ubah (anomali).
Memasuki musim kemarau tentu perlu antisipasi yang cukup dalam rangka meminimalisir dan mencegah terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (KARHUTLA), terkait hal tersebut Anggota DPRD Sintang, Hikman Sudirman menghimbau seluruh lapisan masyarakat turut serta dalam meminimalisir Kebakaran Hutan dan Lahan yang dapat menyebabkan kabut asap.
Data yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Supadio Pontianak mencatat dari pukul 07.00, Kalbar terpapar sebanyak 104 titik panas. Wilayah timur Kalbar, yakni Sintang terbanyak menyumbang sebanyak 30 hotspot.
“Memang kalau musim kemarau tiba, resiko terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan akan lebih besar, untuk itu patut menjadi perhatian serta tanggungjawab kita semua untuk meminimalisir, agar tidak terjadi dampak yang lebih buruk seperti kabut asap, terlebih titik api (hotspot) terbanyak ada di Sintang dengan 30 Titik Api” pintanya
Untuk itu tambahnya, bagi siapa saja yang akan membuka dan membersihkan lahan hendaknya bertindak bijaksana dalam menyikapi dampak kebakaran hutan dan lahan. Sudir juga meminta kepada aparat terkait agar dalam menyosialisasikan dampak Kebakaran Hutan dan Lahan kepada masyarakat melalui pendekatan-pendekatan persuasif.
“Kami minta aparat melakukan sosialisasi kepada masyarakat, tentu dengan pendekatan persuasif, sehingga pemahaman yang disampaikan dapat diterima oleh masyarakat, intinya ya kerjasama semua pihak untuk meminimalisir Karhutla” tandasnya.

Subscribe to receive free email updates: