TINJAU INFRASTRUKTUR JALAN PROPINSI, JAROT DAMPINGI GUBERNUR







www.wartaborneo.com-Sintang||Ruas jalan di Kabupaten Sintang 80 persen masih berkontur tanah. Masalah rusaknya infastruktur dasar seperti jalan merupakan hal paling tak enak bagi masyarakat,  terutama di musim penghujan saat ini, , jalan akan hancur dan becek, tentunya hal ini menjadi hambatan arus lalu lintas bagi masyarakat.

Beberapa tangggapan masyarakat atas infrastruktur jalan di Kabupaten Sintang ini, misalnya Birin yang merupakan Kepala Desa Binjai Hilir mengatakan bahwa selain dipantau dan turun ke lapangan harus juga cepat diatasi.

“ Saya minta Pak Gubernur dan Pak Bupati agar cepat mengatasi jalan kami yang sudah bertahun-tahun rusak, karena kami ingin akses jalan bisa bagus dan mulus ”, harapnya. 

Demikian juga Yusuf yang merupakan tokoh masyarakat setempat mengeluhkan kondisi jalan di daerah saat musim penghujan.

“ Saya selaku masyarakat sekitar bahwa selama ini disaat musim penghujan kendaraan roda empat dan roda dua sulit melalui jalan kami yang rusak, bahkan jalan kaki pun sudah tak mampu sebab sangat beceknya jalan, dimohonkan kepada Pemerintah agar membangun cepat jalan ini ”, pintanya.

Murjani, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sintang menjelaskan bahwa ada empat kategori kepemilikan hak dan status jalan di Kabupaten Sintang beserta panjangnya. 

“ Ruas jalan Nasional itu sepanjang 198,09 kilometer, ruas jalan Propinsi totalnya 238,97 kilometer, ruas jalan Kabupaten totalnya 2.289,62 kilometer, ruas jalan desa dan non-status sepanjang 2.107,60 kilometer ”, jelasnya. 

Lebih lanjut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sintang, Murjani, mengatakan bahwa : “ Ruas jalan milik Pemprop Kalbar itu dari Simpang Balai Sepuak ke Semubuk sepanjang 45 Kilometer, kemudian dari Semubuk ke Sintang 58,7 Kilometer, untuk wilayah Simpang Medang-Nanga Mau sepanjang 37 kilometer, Nanga Mau-Nanga Tebidah sepanjang 30 Kilometer, dan ada beberapa wilayah lainnya yang merupakan status milik Propinsi Kalimantan Barat ”, kata Murjani. 

Berkaitan dengan infrastruktur jalan di wilayah Kabupaten Sintang, Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji yang didampingi oleh Bupati Sintang, H. Jarot Winarno beserta para pimpinan OPD yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang melakukan peninjauan langsung ruas jalan status milik Propinsi Kalimantan Barat dan bertatap muka bersama masyarakat, langsung di Desa Simba Raya, Kecamatan Binjai Hulu, Kabupaten Sintang, pada hari Jumat, (25/1/2018).

“ Saya lihat sepanjang jalan masalah ini adalah masalah teknis di lapangan yaitu konstruksi jalannya, jalan itu harus ada turap sisi kiri dan kanan jalan baru kita kasi beton, kalau beton saja tanpa penahan beban jalan maka akan cepat hancur, percuma saja kalau kita bangun tahun ini tapi tahun depan sudah hancur, maka ini perlu diperhatikan dengan benar ”, kata Gubernur. 

Menurut Gubernur Kalimantan Barat konstruksi jalan yang benar adalah harus melihat dan mengikuti klasifikasi mutu beton dan kelas-kelas betonnya. Walaupun beton itu menggunakan molen atau pakai readymix syaratnya harus menggunakan klasifikasi mutu beton dengan kelas K300 dan K350 yang bisa menanggung berat beban di atas 25 ton, kalau tidak sesuai permasalahan jalan bakal tidak selesai-selesai dan yang kasihan adalah masyarakat Kabupaten Sintang itu sendiri.

“ Jangan asal bangun, satu bulan jalannya bagus habis itu hancur lagi, pokoknya kalau sudah dibeton saya minta pihak Universitas Tanjungpura Pontianak untuk menguji langsung betonnya, karena di kota Pontianak saya terapkan begitu, saya punya prinsip bahwa kita mengurus jalan hanya sekali saja, daripada tahun ini diperbaiki kemudian tahun depan rusak lagi ya sama saja, tidak bisa dinikmati oleh masyarakat ”, sambung Midji.

“ Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat memprioritaskan sebanyak lima ruas yang harus ditangani oleh Pemprop Kalbar untuk di Kabupaten Sintang. Saya sengaja membagi lima ruas titik yang harus dikerjakan agar masyarakat ada harapan bahwa kita sudah mulai pembangunannya. Kenapa tahun 2019 ini paling banyak di Sintang , karena dalam rangka kita mempersiapkan infrastruktur yang baik untuk menyongsong Kabupaten Sintang sebagai ibukota Propinsi Kapuas Raya, dan saya akan berjuang semaksimal mungkin sesuai dengan janji-janji semenjak kampanye ”, ungkap Gubernur Kalbar. 

Masih kata Gubernur Kalbar bahwa Presiden Republik Indonesia bertanya masalah infrastruktur di Kalimantan Barat, dan di Sintang menjadi prioritas pembangunan.

“ Saya 2 minggu lalu bertemu presiden, saya sampaikan masalah infrastruktur, kemudian saya sampaikan bahwa jalan di Kabupaten Sintang masih banyak yang parah, ya saya tunjukkan inilah yang paling parah, dan bulan Februari saya dipanggil ke Jakarta untuk bertemu Presiden dan sekaligus mempertemukan saya dengan Menteri Pekerjaan Umum agar disini menjadi prioritas pembangunan infrastruktur ”, tambahnya.

Kemudian, Bupati Sintang, Jarot Winarno menyampaikan bahwa ruas jalan dari Sintang-Binjai Hulu-Ketungau Hilir-Ketungau Tengah-Ketungau Hulu merupakan jalan menuju perbatasan.

“ Saya sampaikan bahwa dua hari yang lalu keluar Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2019, tentang percepatan pembangunan Pos Lintas Batas Negara untuk di Desa Sungai Kelik, Kecamatan Ketungau Hulu, sehingga ruas jalan ini bukan menjadi keluhan masyarakat Binjai saja, tetapi ini semuanya menjadi keluhan kita semua karena jalan ini adalah ruas utama untuk mencapai PLBN Sungai Kelik dengan panjang 231 kilometer ”, kata Jarot.

“ Perlu diketahui, mulai tahun 2018 jalan ini statusnya milik Pemprop Kalbar. Pada tahun 2017 kita terima SK bahwa ruas ini adalah ruas kabupaten, jadi Pemkab sempat mengalokasi untuk memperbaiki ruas jalan mulai dari jembatan Kapuas hingga Desa Simba Raya ini, tetapi mulai 2018 jalan ini berubah status menjadi ruas Propinsi Kalbar dan kita dari Pemkab tidak mengalokasikan dana ”, sambungnya. 

“ Saya berharap kepada Bapak Gubernur Kalimantan Barat, bahwa Dana Alokasi Khusus Propinsi sudah masuk kurang lebih Rp 11 M agar untuk dimasukkan kedalam perencanaan pembangunan jalan dari Sintang ke ibukota Binjai dan kemudian bisa juga membantu menangani titik kritis di Desa Pedadang dan Desa Semubuk Kecamatan Ketungau Hilir, kalau kita bisa menjaga ruas jalan Pedadang dan Semubuk maka arus lalu lintas tiga kecamatan akan berjalan dengan baik “, harap Bupati Sintang.  ( Rz ) 

Subscribe to receive free email updates: