TINJAU INFRASTRUKTUR JALAN PROPINSI, JAROT DAMPINGI GUBERNUR
Friday, January 25, 2019
JAROT DAMPINGI GUBERNUR,
TINJAU INFRASTRUKTUR JALAN PROPINSI,
warta kalbar,
warta kapuas raya,
warta pemda
Edit
www.wartaborneo.com-Sintang||Ruas jalan di Kabupaten Sintang 80 persen masih berkontur
tanah. Masalah rusaknya infastruktur dasar seperti jalan merupakan hal paling
tak enak bagi masyarakat, terutama di musim penghujan saat ini, ,
jalan akan hancur dan becek, tentunya hal ini menjadi hambatan arus lalu lintas
bagi masyarakat.
Beberapa tangggapan masyarakat atas infrastruktur jalan di
Kabupaten Sintang ini, misalnya Birin yang merupakan Kepala Desa Binjai Hilir
mengatakan bahwa selain dipantau dan turun ke lapangan harus juga cepat
diatasi.
“ Saya minta Pak Gubernur dan Pak Bupati agar cepat
mengatasi jalan kami yang sudah bertahun-tahun rusak, karena kami ingin akses
jalan bisa bagus dan mulus ”, harapnya.
Demikian juga Yusuf yang merupakan tokoh masyarakat setempat
mengeluhkan kondisi jalan di daerah saat musim penghujan.
“ Saya selaku masyarakat sekitar bahwa selama ini disaat
musim penghujan kendaraan roda empat dan roda dua sulit melalui jalan kami yang
rusak, bahkan jalan kaki pun sudah tak mampu sebab sangat beceknya jalan,
dimohonkan kepada Pemerintah agar membangun cepat jalan ini ”, pintanya.
Murjani, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sintang
menjelaskan bahwa ada empat kategori kepemilikan hak dan status jalan di
Kabupaten Sintang beserta panjangnya.
“ Ruas jalan Nasional itu sepanjang 198,09 kilometer, ruas
jalan Propinsi totalnya 238,97 kilometer, ruas jalan Kabupaten totalnya
2.289,62 kilometer, ruas jalan desa dan non-status sepanjang 2.107,60 kilometer
”, jelasnya.
Lebih lanjut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sintang,
Murjani, mengatakan bahwa : “ Ruas jalan milik Pemprop Kalbar itu dari Simpang
Balai Sepuak ke Semubuk sepanjang 45 Kilometer, kemudian dari Semubuk ke
Sintang 58,7 Kilometer, untuk wilayah Simpang Medang-Nanga Mau sepanjang 37
kilometer, Nanga Mau-Nanga Tebidah sepanjang 30 Kilometer, dan ada beberapa
wilayah lainnya yang merupakan status milik Propinsi Kalimantan Barat ”, kata
Murjani.
Berkaitan dengan infrastruktur jalan di wilayah Kabupaten
Sintang, Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji yang didampingi oleh Bupati
Sintang, H. Jarot Winarno beserta para pimpinan OPD yang ada di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Sintang melakukan peninjauan langsung ruas jalan status
milik Propinsi Kalimantan Barat dan bertatap muka bersama masyarakat, langsung
di Desa Simba Raya, Kecamatan Binjai Hulu, Kabupaten Sintang, pada hari Jumat,
(25/1/2018).
“ Saya lihat sepanjang jalan masalah ini adalah masalah
teknis di lapangan yaitu konstruksi jalannya, jalan itu harus ada turap sisi
kiri dan kanan jalan baru kita kasi beton, kalau beton saja tanpa penahan beban
jalan maka akan cepat hancur, percuma saja kalau kita bangun tahun ini tapi
tahun depan sudah hancur, maka ini perlu diperhatikan dengan benar ”, kata
Gubernur.
Menurut Gubernur Kalimantan Barat konstruksi jalan yang
benar adalah harus melihat dan mengikuti klasifikasi mutu beton dan kelas-kelas
betonnya. Walaupun beton itu menggunakan molen atau
pakai readymix syaratnya harus menggunakan klasifikasi mutu beton
dengan kelas K300 dan K350 yang bisa menanggung berat beban di atas 25 ton,
kalau tidak sesuai permasalahan jalan bakal tidak selesai-selesai dan yang kasihan
adalah masyarakat Kabupaten Sintang itu sendiri.
“ Jangan asal bangun, satu bulan jalannya bagus habis itu
hancur lagi, pokoknya kalau sudah dibeton saya minta pihak Universitas
Tanjungpura Pontianak untuk menguji langsung betonnya, karena di kota Pontianak
saya terapkan begitu, saya punya prinsip bahwa kita mengurus jalan hanya sekali
saja, daripada tahun ini diperbaiki kemudian tahun depan rusak lagi ya sama
saja, tidak bisa dinikmati oleh masyarakat ”, sambung Midji.
“ Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat memprioritaskan
sebanyak lima ruas yang harus ditangani oleh Pemprop Kalbar untuk di Kabupaten
Sintang. Saya sengaja membagi lima ruas titik yang harus dikerjakan agar
masyarakat ada harapan bahwa kita sudah mulai pembangunannya. Kenapa tahun 2019
ini paling banyak di Sintang , karena dalam rangka kita mempersiapkan infrastruktur
yang baik untuk menyongsong Kabupaten Sintang sebagai ibukota Propinsi Kapuas
Raya, dan saya akan berjuang semaksimal mungkin sesuai dengan janji-janji
semenjak kampanye ”, ungkap Gubernur Kalbar.
Masih kata Gubernur Kalbar bahwa Presiden Republik Indonesia
bertanya masalah infrastruktur di Kalimantan Barat, dan di Sintang menjadi
prioritas pembangunan.
“ Saya 2 minggu lalu bertemu presiden, saya sampaikan
masalah infrastruktur, kemudian saya sampaikan bahwa jalan di Kabupaten Sintang
masih banyak yang parah, ya saya tunjukkan inilah yang paling parah, dan bulan
Februari saya dipanggil ke Jakarta untuk bertemu Presiden dan sekaligus
mempertemukan saya dengan Menteri Pekerjaan Umum agar disini menjadi prioritas
pembangunan infrastruktur ”, tambahnya.
Kemudian, Bupati Sintang, Jarot Winarno menyampaikan bahwa
ruas jalan dari Sintang-Binjai Hulu-Ketungau Hilir-Ketungau Tengah-Ketungau
Hulu merupakan jalan menuju perbatasan.
“ Saya sampaikan bahwa dua hari yang lalu keluar Instruksi
Presiden Nomor 1 tahun 2019, tentang percepatan pembangunan Pos Lintas Batas
Negara untuk di Desa Sungai Kelik, Kecamatan Ketungau Hulu, sehingga ruas jalan
ini bukan menjadi keluhan masyarakat Binjai saja, tetapi ini semuanya menjadi
keluhan kita semua karena jalan ini adalah ruas utama untuk mencapai PLBN Sungai
Kelik dengan panjang 231 kilometer ”, kata Jarot.
“ Perlu diketahui, mulai tahun 2018 jalan ini statusnya
milik Pemprop Kalbar. Pada tahun 2017 kita terima SK bahwa ruas ini adalah ruas
kabupaten, jadi Pemkab sempat mengalokasi untuk memperbaiki ruas jalan mulai
dari jembatan Kapuas hingga Desa Simba Raya ini, tetapi mulai 2018 jalan ini
berubah status menjadi ruas Propinsi Kalbar dan kita dari Pemkab tidak
mengalokasikan dana ”, sambungnya.
“ Saya berharap kepada Bapak Gubernur Kalimantan Barat,
bahwa Dana Alokasi Khusus Propinsi sudah masuk kurang lebih Rp 11 M agar untuk
dimasukkan kedalam perencanaan pembangunan jalan dari Sintang ke ibukota Binjai
dan kemudian bisa juga membantu menangani titik kritis di Desa Pedadang dan
Desa Semubuk Kecamatan Ketungau Hilir, kalau kita bisa menjaga ruas jalan
Pedadang dan Semubuk maka arus lalu lintas tiga kecamatan akan berjalan dengan
baik “, harap Bupati Sintang. ( Rz )