RAKOR KEPALA SMP, DARI GGD TIDAK TERPENCIL SAMPAI NIKAH SIRI
Tuesday, January 29, 2019
DARI GGD TIDAK TERPENCIL SAMPAI NIKAH SIRI,
RAKOR KEPALA SMP,
warta kapuas raya,
warta pemda
Edit
www.wartaborneo.com-Sintang||Kegiatan Rapat Koordinasi Kepala Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah Se Kabupaten Sintang berlangsung di Balai Pegodai
Sintang. Pada hari kedua kegiatan, Wakil Bupati Sintang, Askiman memberikan
materi pada Rapat Koordinasi Kepala Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah Se Kabupaten Sintang di Balai Pegodai pada Selasa, 29 Januari 2019.
Wakil Bupati Sintang menyampaikan adanya keluhan bahwa GGD (
Guru Garis Depan ) yang ditempatkan sekarang tidak sesuai tujuan GGD yakni
sekolah tertinggal dan terpencil.
“ Ada GGD yang tugas di sekolah tidak terpencil tetapi
mendapatkan tunjangan guru terpencil. Lalu guru lainnya protes karena tidak
dapat tunjangan yang sama. Saya minta penempatan seperti itu ditinjau ulang.
Kalau bisa tempatkan kembali guru GGD ke sekolah yang ada di daerah
tertinggal. Di kota ada sekolah yang memiliki 28 sampai 30 orang guru.
Sementara di pedalaman ada sekolah yang hanya ada satu guru. Ada juga laporan
bahwa adanya guru GGD yang tidak mau bergaul dengan masyarakat dan bersalaman
pun ndak boleh. Menurut saya bisa dipertimbangkan untuk dipindah saja ” , terang Wakil Bupati Sintang.
Di hadapan ratusan kepala SMP/MTs, pengawas dan pimpinan OPD
yang hadir, Wakil Bupati Sintang juga menyampaikan bahwa adanya laporan ASN (
Aparatur Sipil Negara ) yang tidak netral dalam politik.
“ Saya minta pengawas sekolah harus serius bekerja
mengawasi. Saya tahu ada ASN dan guru yang langsung terjun ke politik. Kita
ndak usah turut campur dengan politik yang di seberang sana. Kalau mau ke
politik ya jadi politikus saja. Lepaskan pakaian seragam tersebut. Kita masih
kurang banyak hal dalam pendidikan. Jadi saya harap kita serius meningkatkan
kualitas pendidikan kita saja ” , pesan Askiman.
Beberapa peserta juga turut menyampaikan beberapa hal dalam
Rakor tersebut, diantaranya Supartoyo dan Endang.
Supartoyo, salah satu pengawas SMP menyampaikan perlunya
memberikan penghargaan kepada pengawas dan kepala sekolah yang berprestasi
namun juga memberikan sanksi kepada yang tidak baik dalam bekerja.
“ Kalau ada kepala sekolah atau pengawas yang tidak cakap,
berhentikan saja ” , ujar Supartoyo.
Kepala SMP Negeri 1 Tebelian, Endang Purwantini turut menyampaikan
adanya guru dan ASN yang melakukan nikah siri.
“ Mohon penjelasan terhadap kasus seperti ini ” , ungkap Endang
Purwantini.
Wakil Bupati Sintang Askiman menjelaskan bahwa pernikahan
siri bagi ASN tidak boleh dilakukan.
“ Laporkan saja ke Dikbud dan pengawas sekolah. Saya juga
akan memprioritaskan dilaksanakannya pendidikan dan pelatihan bagi calon
pengawas sekolah karena banyak yang pensiun dan banyak yang kosong. Saya juga
mau menerima dan melihat hasil pengawasan di setiap kecamatan oleh
pengawas sekolah untuk perbaiki kualitas pendidikan di pedalaman. Kepala
sekolah harus berkomunikasi dengan pengawas. Karena mereka adalah pengawas
internal. Jangan sampai menjadi masalah hukum. Hasil saya sering kunjungan
kerja ke pedalaman, saya menemukan ada banyak guru yang lama tidak mengajar.
Saya minta guru tersebut jangan dipindahkan. Biarkan dia disitu. Kalau dipindah
nanti. Semua guru di pedalaman ndak mau ngajar supaya dipindah ke kota ” , terang
Askiman.
Wakil Bupati kembali memberikan penjelasannya : “ Saya juga
minta pengetatan penggunaan anggaran di sekolah. Kepala SD LB sudah diperiksa
dan jadi tersangka. Maka prosedur, sistem dan mekanisme pencairan anggaran
harus disiplin. Saya harap pengawas mampu membimbing dan membina kepala
sekolah. Saya juga ingin mengingatkan agar semua pihak tidak bermain main dalam
penerima tenaga honor di sekolah dan di kantor. Semuanya demi kebaikan daerah
kita ” , tambah Askiman.
Selain itu, Magdalena Ukis, Kabid Sekolah Dasar Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan mengharapkan ada kerjasama yang baik antara kepala sekolah
dengan komite sekolah.
“ Bangun komunikasi yang terbuka dengan komite sekolah.
Jangan ada yang ditutupi dalam mengelola dana bantuan operasional sekolah ” , pinta
Magdalena Ukis.
Ernawati, Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
menyampaikan bahwa kegiatan rakor kepala SMP/MTs Se Kabupaten Sintang ini sudah
berlangsung dua hari.
“ Sebelumnya kami sudah melakukan sosialisasi persiapan
ujian nasional. Dari hasil rakor ini, kami akan menyusun rekomendasi
akhir hasil rapat koordinasi ini untuk di sampaikan kepada Bupati dan Wakil
Bupati Sintang untuk kemudian ditindaklanjuti ” , terang Ernawati.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Linda Azmar mengharapkan
agar kepala sekolah bisa disiplin, kerjasama dan kerja keras.
“ Kami sudah mengundang pengawas untuk melakukan pembinaan
kepada kepala sekolah. Tujuannya supaya tidak terjadi masalah hukum. Kepada
pengawas sekolah agar rutin menyampaikan laporan tertulis kepada kami. Laporan
tersebut akan kami pelajari dan jika ada masalah akan segera kami tindaklanjuti
” , terang Lindra Azmar. ( Rz )