DALAM RAT CU BIMA, BUPATI DUKUNG FINTECH UNTUK MILENIAL
Saturday, February 16, 2019
BUPATI DUKUNG FINTECH UNTUK MILENIAL,
DALAM RAT CU BIMA,
warta kapuas raya,
warta pemda
Edit
www.wartaborneo.com-Sintang||Rapat Anggota Tahunan ( RAT ) Koperasi Kredit Bina Masyarakat ( Kopdit BIMA ) Tahun Buku 2018 mengusung Tema “ Optimalisasi Teknologi Keuangan ( Financial Technology ) Dalam Melayani Anggota Untuk Meningkatkan Daya Saing dan Peran Serta Generasi Millenial ” , dan digelar di Balai Kenyalang Sintang, Sabtu (16/2/19) pagi. Bupati Sintang, dr. H. Jarot Winarno, M.Med , PH yang membuka kegiatan tersebut mendukung pengaplikasian Fin Tech mengingat perkembangan internet yang begitu pesat.
Jarot meminta di era kemajuan teknologi sekarang ini, Credit Union ( CU ) seperti salah satunya CU BIMA yang melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) ini, harus memanfaatkan Financial Technology ( Fintech ) atau teknologi keuangan seperti yang sedang berkembang sekarang ini, yakni pinjaman online yang sedang marak. Terlebih hal itu bisa menjadi salah satu upaya untuk menggaet kaum millennial agar menjadi anggota CU karena sesuai dengan tema yang diangkat dalam RAT tersebut. Mengingat memang saat ini kaum millennial sangat erat dengan kemajuan teknologi yang sanggat pesat, dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini .
“ Pertumbuhan pengguna internet ini memacu startup, ekonomi kreatif, juga memacu yang namanya fintech, jadi teknologi pelayanan keuangan jauh lebih mudah, jauh lebih simple, yang jauh lebih efisien, inilah yang mencuri hati kaum millennial, yang mencuri hati pengguna gadget. Pengguna gadget ini selain kaum milenial juga tergolong ibu ibu. Jadi fintech itu bisa langsung diakses melalui gadget,hp, sehingga setiap orang yang ingin mengajukan pinjaman tinggal mengisi data melalui scramer data pribadi melalui hp dan kemudian melalui aplikasi pinjaman online itu data di proses sehingga selanjutnya adanya pencairan dana ” kata Jarot Winarno.
Namun yang terjadi dalam proses pinjaman online tersebut saat ini ungkap Bupati Jarot adalah terkait perangkat hukum dan regulasi yang belum matang, dan dalam hal ini merupakan tanggung jawab dari Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ). Karena sering terjadi adanya masalah terkait pinjaman online tersebut, mengingat memang dalam proses pengisian data pengajuan pinjaman online diwajibkan mengisi data baik secara pribadi maupun data tempat bekerja dan keluarga, sehingga proses penagihannya tidak hanya kepada pribadi yang meminjam, namun juga ada yang sampai mengubungi keluarga, rekan kantor bahkan atasan di kantor, hal itulah yang harus diatur agar tidak terjadi jika diterapkan di CU.
“ Ada 120 laporan bermasalah dengan pinjaman online di lembaga bantuan hukum Jakarta karena yang paling rame di sana. Nah pinjaman online ini jadi saingan kita sekarang ini, kompetitor kita CU, ini rival kita, sehingga BKCU dan Puskopdit melangkah lebih maju. Dari pada dia jadikan saingan ini justru kita harus manfaatkan, sehingga sejak akhir tahun lalu sudah disepakati di beberapa CU, fintech ini di manfaatkan untuk pengembangan produk produk di CU, jadi bagian dari langkah kita untuk reformasi koperasi dan pengembangan kegiatannya ” , papar Jarot.
Untuk itu, Jarot menambahkan, CU BIMA maupun CU yang lainnya harus membuat produk yang bisa menarik hati kaum millennial, dengan membuat kemudahan memanfaatkan, mengoptimalkan fintech sehingga kaum millennial mau menjadi anggota CU yang ke depannya bisa diakses lebih mudah untuk melakukan pinjaman, transfer online, karena jauh lebih sederhana dan dengan manajemen tata kelola yang sehat, CU BIMA sebagai salah satu CU yang terbesar di Kabupaten Sintang ke depannya.
“ RAT ini tujuannya adalah membahas dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawasan tahun buku 2018, membahas dan menetapkan rencana kerja, dan rencana anggaran dan pendapatan kopdit BIMA tahun buku 2019, membahas dan menetapkan amandemen anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, membahas dan menetapkan pola kebijakan kopdit BIMA, menetapkan reposisi pengurus CU BIMA dan menetapkan logo CU BIMA. Dan rapat kali ini dihadiri utusan dari region region atau cabang yang sudah melaksanakan rapat sebelumnya dan juga dihadiri oleh cabang yang tidak tergabung di dalam region ” , kata Ridwan.
Terkait tema yang diangkat dalam RAT CU BIMA Tahun Buku 2018 ini, Ridwan menjelaskan hal itu sangat relevan dengan kemajuan kondisi sekarang ini, yakni sudah memasuki era globalisasi dan digitalisasi, sehingga lembaga keuangan termasuk CU BIMA ini harus mengikuti trend seperti saat ini melalui kemajuan teknologi yang memang perkembangannya sangatlah pesat seperti akses mudah lewat HP dan perangkat teknologi lainnya, oleh sebab itu CU BIMA sudah masuk dalam proses tersebut.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Dinas Perindagkop dan UKM Propinsi Kalbar, Kadis Perindagkop dan UKM Kabupaten Sintang, jajaran pengurus CU BIMA, perwakilan pengurus Puskopdit Kapuas, para anggota CU BIMA dan tamu undangan lainnya.
( Rz )