CEGAH PENYAKIT MENULAR, LIMBUR BERNAUNG DEKLARASI ODF
Sunday, February 24, 2019
CEGAH PENYAKIT MENULAR,
LIMBUR BERNAUNG DEKLARASI ODF,
warta kapuas raya,
warta pemda
Edit
www.wartaborneo.com-Sintang||Desa Limbur Bernaung Lestari mendeklarasikan Open Defecation Free ( ODF ) di Gedung Serbaguna Desa Limbur Bernaung Lestari, Sabtu ( 24/2/19 ) sore. Deklarasi ini dihadiri oleh Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M.Med.PH yang dalam rangka kunjungan kerja, juga melakukan peresmian Puskesmas Pembantu ( PUSTU ) Dusun Balai Sekabung, Desa Limbur Bernaung Lestari.
Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M.Med.PH melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Kecamatan Serawai yakni dari 24 - 25 Februari 2019. Setibanya Sabtu sore di Serawai, Bupati Sintang bersama rombongan yang terdiri dari Anggota DPRD Propinisi Kalbar Suyanto Tanjung dan Luthfi Hadi, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sintang Sandan, sejumlah unsur OPD Kabupaten Sintang langsung bertolak ke Desa Limbur Bernaung Lestari menggunakan speedboat dengan menyusuri Sungai Melawi, kemudian melewati Sungai Demu yang arus sungai dengan riamnya cukup deras atau extreme.
“ Tadi tiba di Serawai kami langsung menuju ke sini, lewat Sungai Melawi trus masuk Sungai Demu yang cukup deras ya arus sungainya,lumayan menantanglah. Ini kali kedua saya hadir ke desa ini, kalau dulu pakai speed cis tu bah, yang bodi kecil, sekarang puji Tuhan bisa pakai speedboat karna air sungai lagi naik sehingga 2 jam kami bisa sampai ” , ungkap Jarot.
Jarot pun mengaku turut berbahagia bisa hadir langsung di Desa Limbur Bernaung Lesatrai ini untuk hadir di kegiatan deklarasi Open Defecation Free atau Stop Buang Air Sembarangan oleh warga Desa Limbur Bernaung Lestari. Jarot pun mengatakan pentingnya deklarasi ini agar ada komitmen dari warga desa untuk tidak buang air sembarangan, karena jika itu di lakukan terus menerus maka bisa menjadi salah satu penyebab penyebaran lingkungan yang kurang dan menyebarnya penyakit di lingkungan masyarakat.
“ Mulai hari ini kita deklarasi di Limbur Bernaung Lestari tidak ada lagi satu orangpun yang buang air kecil dan buang air besar sembarangan, karena kita sekarangkan sudah punya wc masing masing di rumah. Kalau dulu kita kan saja kemih di kebun atau di mana, sekarang kita sudah deklarasi nda ada lagi yang buang air sembarangan ” , pinta Jarot.
Jarot menjelaskan bahwa pentingnya perilaku hidup bersih atau pola hidup sehat terutama tidak buang air sembarangan dapat memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan atau perilaku hidup sehat. Karena setiap kali buang air kecil maupun besar itu ada jutaan kuman yang terdapat pada kotoran manusia dan jutaan kuman itu bisa menyebar melalui udara, bisa menyebar melalui lalat yang menggerogoti kotoran itu, kemudian lalat menempel di makanan yang dimakan, sehingga masuk ke dalam badan bisa menimbulkan penyakit dan juga menyebar lewat sentuhan tangan kalau habis buang air tangan tidak dicuci.
“ Itulah penyebab penyakit yang dinamakan fecal oral, yaitu penyakit yang ditularkan melalui kotoran yang diberakkan kemudian ditularkan melalui makanan karena lalat. Itu biasanya penyakit muntaber, disentri, tipes, malah hepatisis E itu dari kencing ya. Orang kena hepatitis tu jutaan kuman keluar, kalau bekas minum orang kena hepatitis tu kita minum juga jadi bisa nyebar ke kita ” , jelas Jarot.
Untuk itu Jarot berharap dengan telah dideklarasikannya Open Defecation Free ( ODF ) atau tidak buang air sembarangan dan semua warga punya jamban atau wc di rumah masing masing sehingga tidak ada lagi yang buang air sembarangan, dengan demikian agar semua warga baik itu anak anak, orang tua dan lainnya terlindung dari penyakit infeksi tersebut. Terutama bagi anak anak, karena hal itu bisa menggangu tumbuh kembang si anak tersebut.
“ Karena kalau anak kita kena penyakit infeksi itu, usus tu bah sibuk membunuh kuman bukan sibuk menyerap vitamin dan mineral yang di makan anak anak kita bah,mau makanan bergizi kita berikan percuma, karena usus sibuk bunuh kuman saripati dari makanan itu tidak diserap. Karena usus itu kaku sibuk bunuh kuman, jadi makanan tu kalau lewat usus lolos jak nda diserap, sehingga itulah bisa salah satu menyebabkan anak menjadi stunting atau kerdil tinggi badannya tidak seusai umurnya kadang kadang ” , pungkas Jarot.
Sementara itu Kepala Desa Limbur Bernaung Lestari, Marjoni, mengucapkan terima kasih atas atas kepedulian Pemkab Sintang melalui Dinas Kesehatan di Desa Limbur Bernaung Lestari, terlebih Bupati dan Kadis Kesehatan hadir langsung dalam kegiatan deklarasi Open Defecation Free atau tidak buang air sembarangan. Mengingat hal ini sangatlah penting bagi warga di pelosok seperti ini agar ke depan tidak ada lagi warga yang buang air sembarangan karena sekarang warga sudah punya WC atau MCK masing masing.
“ Kami mengucapkan terima kasih kepada Puskesmas Serawai yang telah mendukung seluruh kegiatan pembangunan WC atau MCK di desa kami ini, terutama kepada para petugas kesehatan yang ditugaskan di desa kami bekerjasama dengan tim nusantara sehat yang telah memotivasi dan mengarahkan masyarakat menyelesaikan proses pembangunan WC atau MCK di setiap rumah warga ” , kata Marjoni.
( Rz )