KUNKER KE SERAWAI, BUPATI RESMIKAN JEMBATAN BARAS NABUN
Saturday, April 13, 2019
BUPATI RESMIKAN JEMBATAN BARAS NABUN,
KUNKER KE SERAWAI,
warta kapuas raya,
warta pemda
Edit
www.wartaborneo.com-Sintang||Bupati Sintang, dr. H. Jarot Winarno, M.Med,PH kembali
melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Serawai, kali ini menuju Desa Baras
Nabun, salah satu desa yang terletak di perhuluan Sungai Serawai, Sabtu, 13
April 2019. Untuk menuju desa tersebut, Bupati dan rombongan harus melalui
jalur Sungai Serawai dengan menggunakan speedboat dari Ibu Kota Kecamatan dan
menempuh sekitar 1 jam perjalanan yang aliran riam sungainya cukup ekstrim.
Kehadiran orang nomor satu di Kabupaten Sintang itu di Desa Baras Nabun untuk
melakukan peresmian Jembatan Gantung Rangka Baja di desa tersebut.
Setibanya di Desa Baras Nabun, Bupati Sintang dan rombongan
langsung di sambut oleh warga setempat, kemudian istirahat sejenak di rumah
Kepala Desa. Setelah itu Bupati Jarot langsung menuju lokasi acara. Tiba di
lokasi acara orang nomor satu di Kabupaten Sintang tersebut di sambut dengan
acara adat dan di sambut hangat oleh warga yang sudah berkumpul untuk
menyaksikan kegiatan seremonial peresmian Jembatan Gantung Rangka Baja di desa
itu.
“ Keberadaan jembatan gantung rangka baja inilah bukti
negara hadir di tengah-tengah masyarakat di tempat yang terjauh sekalipun, dan
inilah jembatan gantung di daerah terpencil di Desa Baras Nabun ini ”, kata
Jarot.
Kepala Bidang Jembatan dan Drainase Dinas Pekerja Umum
Kabupaten Sintang, Aef Sutardi mengatakan pembangunan jembatan gantung rangka
baja ini bersumber dari APBN dengan total anggaran 6,5 miliyar rupiah dengan
panjang 120 meter, lebar 2,2 meter tapi lebar bersihnya 1,8 meter.
“ Jembatan ini 3 tahun baru terwujud, kita ajukan dari tahun
2017 lalu atas perintah bupati, dari 530 kabupaten/kota se-Indonesia, hanya ada
300 jembatan seperti ini yang dibangun dan akan dibangun di desa-desa seluruh
Indonesia. Dan 2018 lalu ada 144 unit yang dibantukan di seluruh Indonesia.
Alhamdulillah Kabupaten Sintang dapat dua yakni di Baras Nabun ini dan Desa
Ratu Damai Ketungau Hilir ”, jelas Aef.
Untuk itu dengan telah diresmikannya jembatan gantung ini,
Aef meminta masyarakat merawat dan menjaganya agar keberadaan jembatan tersebut
terus bisa difungsikan. Terlebih jembatan ini juga di proyeksikan Presiden agar
bisa dilewati kendaraan roda 4, yakni ambulan, hanya apabila dalam keadaan
darurat saja, untuk membawa pasien dan tidak boleh dilewati dengan sengaja
menggunakan kendaraan roda 4 untuk keperluan lain.
Bupati Sintang, Jarot Winarno juga menjelaskan bahwa
jembatan gantung rangka baja ini bersumber dari APBN dan jembatan ini juga
merupakan hasil dari diskresi menteri yang artinya, kewenangan khusus menteri
mau bangunnya di mana saja yang berdasarkan surat pengajuan dari Bupati, dan
Bupati pun menyampaikan surat tersebut berdasarkan aspirasi anggota dewan kabupaten
yang menampung keinginan dari masyarakat. Kemudian dibantu lagi oleh anggota
DPR RI Kalbar komisi 5, sehingga terwujudlah jembatan ini.
“ Kemudian jembatan ini dikerjakan oleh pelaksananya, puji
Tuhan, puji syukur sudah selesai sehingga bisa kita resmikan hari ini, jembatan
ini hanya belum ada pagar kawat di tepinya, nanti kita pasanglah, kita kirim
nanti agar untuk keamanan warga yang lewat terutama anak-anak ”, jelas Jarot.
Terwujudnya jembatan ini pun ungkap Jarot, merupakan
pengorbanan dari masyarakat yang rela tanahnya digunakan untuk pembangunan
dengan tidak meminta ganti rugi, sehingga dirinya pun memberikan apresiasi yang
luar biasa bagi masyarakat Desa Baras Nabun yang sudah merelakan tanahnya.
“ Jembatan ini sudah jadi, harus kita syukuri. Pesan saya,
jembatan gantung ini boleh dilewati kendaraan roda 4 apabila dalam keadaan
gawat darurat saja, yakni apabila ada masyarakat yang sakit keras, pasien boleh
diangkut lewat jembatan ini menggunakan ambulance, ingat hanya dalam keadaan
gawat darurat tidak boleh secara sengaja bawa mobil lewat jembatan ini untuk
keperluan lain. Memang ada beberapa desa di daerah lain yang sudah memiliki
jemabatan gantung rangka baja seperti ini, mengembangkan angkutan yang dasarnya
menggunakan Tossa yang dimodif jadi ambulan desa, bahkan juga bisa difungsikan
untuk mengangkut yang lainnya. Boleh nanti pihak desa cobalah, karena dijualnya
sangat murah, nanti koordinasi dengan Dinas Kesehatan agar bisa dikembangkan angkutan
ambulan desa ”, pesan Jarot.
Jarot juga berpesan dengan telah diresmikannya jembatan ini, ia meminta masyarakat untuk menjaga dan merawatnya agar keberadaan jembatan ini bisa berlangsung sangat lama untuk akses masyarakat beraktivitas.
Jarot juga berpesan dengan telah diresmikannya jembatan ini, ia meminta masyarakat untuk menjaga dan merawatnya agar keberadaan jembatan ini bisa berlangsung sangat lama untuk akses masyarakat beraktivitas.
Sementara itu Kepala Desa Baras Nabun, Markus Kusmain
mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah mengalokasikan anggaran
untuk membangun Jembatan Gantung Rangka Baja di desa yang ia pimpin, sampai
sudah diresmikan dan dapat difungsikan, karena menurutnya keberadaan jembatan
tersebut sangatlah penting dan dibutuhkan oleh masyarakat di perhuluan Serawai
ini.
“ Jembatan ini menjadi ikon desa kami dan juga sebagai
penghubung kami dengan desa-desa lain di perhuluan Sungai Serawai ini. Kami
sangat membutuhkan jembatan ini karena untuk aktivitas sehari-hari baik itu
untuk aktivitas prekonomian, untuk anak-anak sekolah dan aktivitas lainnya ”, ungkap
Markus.
Hadir dalam kegiatan tersebut mendampingi Bupati Sintang, anggota
DPRD Kab.Sintang Honoratus Guntur, Kadis Kesehatan Kabupaten Sintang dr. Harysinto
Linoh, Kadishub Kab.Sintang Hatta, Kadisnakertrans Kab.Sintang Florensius Kaha,
Kepala Bidang Jembatan dan Drainase Dinas PU Kab. Sintang Aef Sutardi, unsur
Forkopimcam Serawai dan unsur terkait lainnya.
( Rz )