Peraturan Tentang Pengelolaan Sampah Belum Berjalan Maksimal
WARTABORNEO.COM - Kebersihan sebagian dari iman. Lingkungan yang bersih dan udara yang segar (bebas dari bau sampah) tentunya akan meningkatkan kualitas kehidupan kita. Dan untuk itu salah satunya adalah tata kelola sampah yang baik. Jika tata kelola sampah sudah baik maka kualitas hidup masyarakatnya pun akan semakin baik pula.
Seperti kita ketahui, semakin ramai kepadatan penduduk suatu wilayah tentunya akan berefek juga semakin bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik sampah yang semakin beragam. Dan jika masyarakat tidak peduli dan buang sampah sembarangan tentunya akan menganggu kebersihan dan keindahan kota serta menimbulkan polusi udara berupa bau sampah.
Untuk itu Tuah Mangasih selaku anggota Komisi C DPRD Sintang memberikan tanggapan terkait banyaknya tempat pembuangan sampah liar di beberapa sudut kota Sintang.
"Kita sedang menuju calon ibukota Kapuas Raya, kalau masalah sampah ini tidak dikendalikan sejak dari sekarang, khawatir akan menimbulkan permasalahan dikemudian harinya," ungkapnya kepada awak media kami, Kamis (4/4/19).
Tuah Mangasih menyoroti hal ini karena menrutunya sudah ada Perda dan Perbup yang mengatur tata kelola penyelenggaran dan pengelolaan sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Namun dirinya tidak melihat efek dari regulasi tersebut, bahkan lokasi yang bukan menjadi peruntukan untuk membuang sampah dijadikan tempat pembuangan sampah.
"Kita punya Perda No.4 tahun 2015 dan Perbup No.52 tahun 2017. Keduanya mengatur tentang Tata Cara Penyelenggaraan dan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Sayangnya itu tak berjalan dengan baik," ujarnya.
Untuk itu ia meminta masyarakat sadar dan mau memisahkan antara sampah organik dan non-organik dan menempatkannya dalam kantong sampah khusus.
"Jangan dicampur dalam satu tempat, kemudian membuangnya begitu saja sehingga berserakan kemana-mana terlebih sampah bekas sisa makanan dan pampers bayi yang sering diacak-acak anjing," tambahnya.
Tata kelola sampah yang baik akan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat setempat. Oleh sebab itu menurutnya masyarakat harus sadar dan pro-aktif di dalam hal ini. (*)
Seperti kita ketahui, semakin ramai kepadatan penduduk suatu wilayah tentunya akan berefek juga semakin bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik sampah yang semakin beragam. Dan jika masyarakat tidak peduli dan buang sampah sembarangan tentunya akan menganggu kebersihan dan keindahan kota serta menimbulkan polusi udara berupa bau sampah.
Untuk itu Tuah Mangasih selaku anggota Komisi C DPRD Sintang memberikan tanggapan terkait banyaknya tempat pembuangan sampah liar di beberapa sudut kota Sintang.
"Kita sedang menuju calon ibukota Kapuas Raya, kalau masalah sampah ini tidak dikendalikan sejak dari sekarang, khawatir akan menimbulkan permasalahan dikemudian harinya," ungkapnya kepada awak media kami, Kamis (4/4/19).
Tuah Mangasih menyoroti hal ini karena menrutunya sudah ada Perda dan Perbup yang mengatur tata kelola penyelenggaran dan pengelolaan sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Namun dirinya tidak melihat efek dari regulasi tersebut, bahkan lokasi yang bukan menjadi peruntukan untuk membuang sampah dijadikan tempat pembuangan sampah.
"Kita punya Perda No.4 tahun 2015 dan Perbup No.52 tahun 2017. Keduanya mengatur tentang Tata Cara Penyelenggaraan dan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Sayangnya itu tak berjalan dengan baik," ujarnya.
Untuk itu ia meminta masyarakat sadar dan mau memisahkan antara sampah organik dan non-organik dan menempatkannya dalam kantong sampah khusus.
"Jangan dicampur dalam satu tempat, kemudian membuangnya begitu saja sehingga berserakan kemana-mana terlebih sampah bekas sisa makanan dan pampers bayi yang sering diacak-acak anjing," tambahnya.
Tata kelola sampah yang baik akan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat setempat. Oleh sebab itu menurutnya masyarakat harus sadar dan pro-aktif di dalam hal ini. (*)