RAYAKAN ISRA’ MI’RAJ DI KERATON, BUPATI MINTA TELADANI NABI MUHAMMAD SAW






www.wartaborneo.com-Sintang||Dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW, Keraton Al Mukaromah Kesultanan Sintang mengadakan tabligh akbar yang dhadiri Bupati Sintang Jarot Winarno, anggota DPR RI H. Sukiman, unsur Forkopimda Kabupaten Sintang beserta tamu undangan lainnya. Pengisi tausiah pada kegiatan yang berlangsung di Rabu pagi tanggal 3 April 2019 tersebut adalah ustad KH. dr Kurnia Johan dari Jakarta.

Dalam tausiahnya ustad KH. dr Kurnia Johan dari Jakarta menyampaikan kepada seluruh tamu undangan tentang perintah shollat dan kekhusukan shollat. Pada jaman modern saat  ini sulit bagi kita melihat dan mengetahui khusuknya shollat seseorang, sebagaimana kita tahu pada jaman ini kebanyakan manusia mengunakan media  sosial untuk menunjukan bahwa dirinya sedang melaksanakan shollat.

“ Sebagai umat keturunan Nabi Besar Muhammad SAW kita diwajibkan mengerjakan shollat lima waktu sesuai dengan perintah Allah SWT. Seyogyanya kita bersyukur dalam perintah Allah SWT, dalam peristiwa Isra’ Mi’raj  Nabi Muhammad diperintahkan mengerjakan shollat 5 waktu dalam sehari semalam. Sebagai umat diwajibkan bagi kita mengerjakan shollat lima waktu. Dalam mengerjakan shollat kita di perintahkan supaya khusuk, untuk mendapatkan kesempurnaan shollat. Seperti apa khusuknya shollat umat manusia, ’wallahu walallam’. Keutamaan dan kekhusukan melaksanakan shollat ialah berserah diri kepada Allah SWT ”, terang ustad KH. dr Kurnia Johan.

Bupati Sintang menyampaikan  4 hikmah yang dapat dipelajari dari peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW. Pertama, Nabi Muhammad SAW diberikan kesabaran  dalam menjalani kehidupan walaupun di beri cobaan oleh Allah SWT. Kedua, memberi pesan kepada kita umat muslim bahwa setelah cobaan yang berat ada kemuliaan yang menanti. Ketiga, mendukung perjuangan untuk umat muslim di dunia pada 1400 tahun silam. Dan keempat memberikan pencerahan kepada kita semua sebagai umat untuk melaksanakan shollat lima waktu.

“ Peristiwa ini sarat akan hikmah atau pelajaran yang dapat di ambil dan selalu kita peringati setiap tahunnya. Pada peristiwa Isra Mi’raj ini Nabi Muhammad mendapat beberapa cobaan dan dilanda kesedihan karena ditinggal orang-orang yang dicintainya ”, terang Bupati Sintang. ( Rz )

Subscribe to receive free email updates: