SIMULASI PEMILU KPU, JAROT HARAP PEMILIH TIDAK KESULITAN




www.wartaborneo.com-Sintang||KPU Kabupaten Sintang mengadakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara di TPS, yang berlangsung di lapangan Indoor Apang Semangai Sintang, Selasa (09/04/2019). Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sintang, Hazizah, menyebutkan bahwa proses simulasi yang telah berlangsung dari pagi hingga siang itu berjalan dengan baik dan lancar. Ia mengharapkan demikian pula nantinya pada pelaksanaan di 17 April di semua Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di Sintang.

“ Sejauh ini proses simulasi berjalan dengan lancar. Kita melibatkan petugas petugas dari KPPS yang memang nantinya akan terlibat pada saat pelaksanaan di TPS masing-masing. Simulasi ini dibuat sesuai dengan kenyataan yang mungkin pada 17 April mendatang, mulai dari spek TPS, atribut TPS, termasuk petugas pelaksana, termasuk juga para pengawas dari Bawaslu ”, papar Hazizah.

Simulasi ini diikuti oleh 150 orang undangan dari berbagai kalangan masyarakat. Bupati Sintang, dr. Jarot Winarno, M.Med,PH juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan simulasi pemungutan dan penghitungan suara di TPS oleh KPU Kabupaten Sintang di lapangan Indoor Apang Semangai Sintang tersebut. Bupati Sintang menyebutkan bahwa ada keringan persyaratan dalam memilih khususnya untuk Pemilihan Presiden. Beliau mengharapkan bahwa pada pelaksanaannya, 17 April nanti proses pemungutan dan penghitungan suara dapat berjalan dengan lancar.

“ Simulasi ini terlihat cukup lancar menurut saya, tahun ini kita ada keringanan keringanan persyaratan dalam bentuk seperti A5, cuma pemrosesan A5 itu kelihatannya masih perlu dilancarkan lagi, tadi masih kurang lancar “, ujar dr. Jarot.

Jarot juga menghimbau untuk memperhatikan juga bahwa masyarakat kita banyak yang tinggal di kampung,  pendidikan mereka masih rendah perlu diperhatikan secara khusus. Bahkan terkadang kita yang di kota saja masih bisa keliru dalam proses pencoblosan karena surat suara yang cukup banyak jumlahnya. Bupati Jarot juga mengingatkan kepada seluruh petugas yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu mendatang supaya memperhatikan durasi waktu rata-rata mencoblos, yaitu dengan 5 kartu, sekitar 4 menit per orang. Petugas juga perlu mengantisipasi apabila masyarakat datang beramai-ramai agar dapat terlayani dengan baik.

“ Untuk untuk masyarakat kita yang disabilitas, gangguan kejiwaan, buta huruf itu nanti akan dibantu tapi dengan catatan tidak diarahkan pilihannya, hanya akan ada pendampingan dari petugas. Saya kira yang akan menjadi sangat kesulitan nanti itu menentukan memilih untuk anggota DPRD baik di tingkat propinsi sampai ke kabupaten, karena yang tertera di surat suara itu hanya nama dan nomor, jadi saya juga menghimbau kepada para caleg agar mensosialisasikan ini kepada masyarakat secara gencar mengenai pilihan nomor partai dan nomor urut caleg ”, pungkas Jarot Winarno. ( Rz )

Subscribe to receive free email updates: