HALAL BIHALAL IDUL FITRI, JAROT TEGASKAN SEMUA UMAT BISA HIDUP BERSAMA
Saturday, June 22, 2019
HALAL BIHALAL IDUL FITRI,
JAROT TEGASKAN SEMUA UMAT BISA HIDUP BERSAMA,
warta kapuas raya,
warta pemda
Edit
|| www.wartaborneo.com – SINTANG ||Bupati
Sintang dr. H. Jarot Winarno, M.Med.PH menghadiri acara Halal Bihalal Umat Islam
Kabupaten Sintang yang dilaksanakan oleh Panitia Syiar Ramadhan Kabupaten
Sintang 1440 Hijriah / 2019 Masehi di Rumah Adat Melayu ( RAM ) Tepak Sireh
Jalan J. C Oevang Oeray Sintang, yang menghadirkan penceramah dari Pontianak,
Ustadz Drs. H. Arif Hasbillah, M.Ag, Sabtu (22/6/19) pagi, dengan tema “
Merangkai Nilai dan Merajut Makna Idul Fitri 1440 Hijriah “.
Hadir dalam acara tersebut unsur Forkopimda
Kabupaten Sintang, Ketua MUI Kabupaten Sintang H. Ulwan, Ketua MABM Kabupaten
Sintang Drs. H. Ade Kartawidjaja, Asisten II Setda Kabupaten Sintang Henri
Harahap, jajaran OPD Kabupaten Sintang, Ketua Ikatan Sarjana Katolik (ISKA) dan
Wanita Katolik Republik Indonesia Kabupaten Sintang yang juga Kadisporapar Dr.
Hendrika, M.Si, tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas ormas Islam yang ada di
Kabupaten Sintang, ratusan masyarakat muslim dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya Jarot Winarno mengatakan
Pemerintah Kabupaten Sintang sangat memberikan apresiasi dan mendukung
terselenggaranya Halal Bihalal umat Islam Kabupaten Sintang ini. Terlebih Halal
Bihalal merupakan budaya dan tradisi kreatif bangsa Indonesia yang di dalamnya
terkandung makna sebagai ungkapan untuk menghalalkan kesalahan dan kekhilafan.
“ Kite di Indonesia ini halal bihalal satu
bulan, pokok selama masih bulan syawal. Ini memang tradisi khas kita untuk
ungkapan kita menghalalkan kesalahan dan kekhilafan, karena kita manusia
tempatnya salah dan khilaf, kita leburkan dalam ampunan dan maaf , ” kata
Jarot.
Jarot menjelaskan bahwa ada tiga hal yang
bisa dipetik pada acara halal bihalal yang diselenggarakan hari ini yakni yang
pertama setelah kita melaksanakan puasa sebulan penuh kemudian merayakan hari
kemenangan yaitu hari raya Idul Fitri sehinga kembali menjadi fitri dan suci
karena telah dimenangkan melawan hawa nafsu selama menjalankan ibadah puasa,
yang mana di dalamnya memohon ampunan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala terhadap
kesalahan dan kekhilafan.
“ Yang kedua, inilah momentum kita untuk
menghilangkan ketidaksukaan, menghilangkan iri dengki, menghilangkan rasa
benci, beda pilihan kemarin waktu pemilu, hari ini kita hapus semua segala
kebencian dalam hati kita, karena ahli surga itu adalah yang mencintai Allah
Subhanahu wa ta’ala, mencintai baginda Rasullallah dan mencintai sesame manusia
, ” jelasnya.
Kemudian yang ketiga lanjut Jarot, momentum
halal bihalal ini sebagai wadah untk merefleksikan keshalehan bulan suci
ramadhan, memupuk rasa kebersamaan dan juga juga rasa peduli, dengan ibadah
yang dilaksanakan satu bulan penuh karena tidak saja kesalehan secara
individual yang dicapai tetapi juga sangat mungkin keshalehan sosial.
“ Kita lebih peduli dengan sesama, kita
bisa hidup bersama, karena segenap masalah hidup, masalah bangsa, masalah
daerah kita hanya bisa kita selesaikan dengan tolong menolong dan kebersamaan ,
” tambah Jarot.
Sementara itu Ketua Umum Panitia Syiar
Ramadhan 1440 Hijriah Kabupaten Sintang, Senen Maryono mengatakan acara halal
bihalal ini merupakan kegiatan puncak atau penutup dari keseluruhan kegiatan
Syiar Ramadhan 1440 Hijriah, di mana sebelumnya telah dilaksanakan berbagai
kegiatan seperti pawai ta’aruf menyambut ramadhan, kajian Al Qur’an, buka puasa
bersama, pondok ramadhan, pesantren kilat, i’tikaf dan saur berkah dan pawai
takbir Idul Fitri.
“ Kemudian pada hari ini halal bihalal
sebagai acara puncak, kita laksanakan secara lesehan ini sebagai bentuk
kebersamaan, saling menyatu, kalau duduk di kursi itu rasanya untuk ngobrol ngobrol
sulit, jadi kita lesehan seperti inilah kemudian kita bersalam salaman saling
memaafkan , ” kata Senen.
Senen juga menjelaskan bahwa tema yang
diangkat pada Halal Bihalal kali ini adalah merangkai nilai dan merajut makna
Idul Fitri 1440 Hijriah, dengan harapan banyak nilai yang bisa diambil atau di
petik kemudian dirajut dalam
silaturrahmi ini sehingga terbuka pintu kemaafan dan saling memaafkan.
“ Disini juga hadir Ibu Hendrika selaku
ketua ISKA dan juga Kadisporapar Sintang, inilah bentuk kebersamaan kita,
sehingga halal bihalal ini milik semuanya, maaf memaafkan bukan hanya sesama satu komunitas saja tapi kepada semuanya,
sehingga kita selalu hidup rukun dan saling menghargai sesame , ” tutup Senen.
( Rz )