Paham Radikalisme di Kalangan Pelajar dan Mahasiswa, Tuah Mangasih : Amalkan 4 Pilar Kebangsaan

WARTABORNEO.COM - Paham radikalisme saat ini menjadi perhatian utama seluruh elemen bangsa yang ingin menjaga persatuan dan kesatuan Negara Indonesia. Dan dengan beredarnya berita bahwa paham radikalisme telah menyentuh sampai kalangan mahasiswa dan pelajar tentu saja ini harus mendapat perhatian khusus.

Terkait hal ini Anggota Komisi C DPRD Sintang, Tuah Mangasih, mengingatkan agar kewaspadaan terhadap paham radikalisme harus di awasi dengan ketat, khususnya dikalangan anak muda.

Menurutnya, tak sedikit kalangan anak muda yang diharapkan menjadi tulang punggung kebangsaan sekarang justru mulai terpapar paham radikal yang sudah masuk khususnya dikalangan kampus.

"Ini bukan sekedar isapan jempol atau hoax, faktanya memang ada. Bahkan itu juga diakui oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menyebut sebanyak 10 perguruan tinggi terpapar radikalisme, dan itu sudah berlangsung lama. Bahkan disebutkan ada 10 perguruan tinggi yang sudah terpapar paham radikalisme," ungkapnya, Sabtu (1/6/19) kepada awak media kami.

Dirinya juga mengingatkan, tidak hanya dikalangan mahasiswa yang terpapar radikalisme, tapi juga mulai dari sekolah dasar hingga menengah atas.

"Ada banyak kejadian, dimana murid-murid SD yang masih polos, mengatakan Kafir yang justru didapat dari para guru mereka. Nah bibit kebencian ini mulai tertanam dikalangan anak-anak yang masih rentan. jadi orang tua juga harus memantau pendidikan anak-anaknya," kata Politisi PDI Perjuangan ini.

Tuah Mangasih menambahkan, upaya pencegahan radikalisme di sekolah dilakukan antara lain dengan mewajibkan sekolah-sekolah untuk menyanyikan lagu nasional atau daerah di awal dan akhir proses belajar mengajar.

“Sekolah guru yang menolak menyanyikan lagu Indonesia Raya, atau sekolah atau guru yang tidak mau menyanyikan lagu bernuasa kebangsaan itu, maka mereka dapat sanksi," jelasnya.

Ketika ditanyakan apakah di Sintang sudah ada paham radikalisme masuk di dunia pendidikan kabupaten Sintang, dirinya mengatakan sejauh ini belum ada laporan tersebut baik dari masyarakat, Diknas maupun aparat.

"Syukurlah, didaerah kita baik itu perguruan tinggi dan sekolah-sekolah belum ada laporan soal paham radikalisme,"ungkapnya.

Untuk itu dirinya menghimbau agar 4 Pilar Kebangsaan diamalkan dan nilai-nilai Pancasila diajarkan ke kalangan pelajar untuk menangkal paham radikalisme. (*)

Subscribe to receive free email updates: