Sintang Memiliki Banyak Wisata Alam, Dewan Harap Pemkab Melakukan Pengembangan Sarana dan Prasana serta Promosi
WARTABORNEO.COM - Kabupaten Sintang adalah suatu daerah dengan kekayaan alam yang alami. Keindahan alam alami bukan hasil buat tangan manusia ada banyak di Kabupaten Sintang. Salah satunya adalah Bukit Kelam Sintang yang merupakan batu monolit terbesar di dunia.
Untuk itu Anggota Komisi C DPRD Sintang Tuah Mangasih meminta Pemerintah Kabupaten Sintang dan Dinas Pariwisata membenahi tempat wisata Bukit Kelam dengan melengkapi sarana dan prasarananya agar semakin menarik minat para wisatawan baik lokal, nasional lebih-lebih wisatawan internasional.
“Pariwisata Kabupaten Sintang sangat banyak, khususnya wisata alam. Untuk itu Pemkab harus melakukan langkah-langkah melalui pengembangan dan promosi. Pembangunan infrastruktur di beberapa objek wisata, misalnya akses jalannya juga sarana dan prasarananya. Apalagi Bukit Kelam adalah destinasi utama pariwisata Sintang,” ujar Tuah Mangasih.
Terkait hal ini pihak Bappeda Sintang sendiri, tahun lalu telah membangun rancangan rencana induk pembangunan kepariwisataan. Keikutsertaan berbagai pihak begitu dibutuhkan dalam memajukan pariwisata. Karena itu, potensi yang dimiliki dinilai perlu terpetakan dengan baik. Kemudian tersusun konsep jangka panjang dalam mendorong kemajuan pariwisata Sintang.
MenurutSekretaris Bappeda Sintang, Wawan Aliyunan, pariwisata dibangun dengan pendekatan kepada kesejahteraan masyarakat. Berorientasi, memberdayakan masyarakat, sumber daya manusia (SDM), destinasi, ilmu pengetahuan, serta teknologi. Keseluruhannya saling terkait. Satu sama lainnya perlu saling mendukung.
Pengembangan kemajuan pariwisata tidak dapat lepas dan mempunyai keterkaitan dengan banyak pihak. Namun terpenting yakni mampu mendorong dan berdampak bagi masyarakat secara langsung. Sintang sendiri disebutnya mempunyai banyak potensi pariwisata. Peninggalan sejarah tercatat sebanyak 16 situs. Kemudian wisata alam antara lain hutan wisata Baning serta bukit Kelam. Sementara untuk potensi air terjun tersebar di banyak kecamatan. Potensi itu sudah dimiliki, maka diperlukan rancangan strategis dalam pengembangannya kedepan.
Ia menambahkan selain Bukit Kelam Sintang, Kabupaten Sintang memiliki beberapa daerah potensial tujuan wisata lainnya seperti taman Nasional Bukit Baka. Karena itu, mengenai kepariwisataan juga penting disinergikan dengan Rencana Tata Ruang dan Rencana Wilayah (RTRW).(*)
Untuk itu Anggota Komisi C DPRD Sintang Tuah Mangasih meminta Pemerintah Kabupaten Sintang dan Dinas Pariwisata membenahi tempat wisata Bukit Kelam dengan melengkapi sarana dan prasarananya agar semakin menarik minat para wisatawan baik lokal, nasional lebih-lebih wisatawan internasional.
“Pariwisata Kabupaten Sintang sangat banyak, khususnya wisata alam. Untuk itu Pemkab harus melakukan langkah-langkah melalui pengembangan dan promosi. Pembangunan infrastruktur di beberapa objek wisata, misalnya akses jalannya juga sarana dan prasarananya. Apalagi Bukit Kelam adalah destinasi utama pariwisata Sintang,” ujar Tuah Mangasih.
Terkait hal ini pihak Bappeda Sintang sendiri, tahun lalu telah membangun rancangan rencana induk pembangunan kepariwisataan. Keikutsertaan berbagai pihak begitu dibutuhkan dalam memajukan pariwisata. Karena itu, potensi yang dimiliki dinilai perlu terpetakan dengan baik. Kemudian tersusun konsep jangka panjang dalam mendorong kemajuan pariwisata Sintang.
MenurutSekretaris Bappeda Sintang, Wawan Aliyunan, pariwisata dibangun dengan pendekatan kepada kesejahteraan masyarakat. Berorientasi, memberdayakan masyarakat, sumber daya manusia (SDM), destinasi, ilmu pengetahuan, serta teknologi. Keseluruhannya saling terkait. Satu sama lainnya perlu saling mendukung.
Pengembangan kemajuan pariwisata tidak dapat lepas dan mempunyai keterkaitan dengan banyak pihak. Namun terpenting yakni mampu mendorong dan berdampak bagi masyarakat secara langsung. Sintang sendiri disebutnya mempunyai banyak potensi pariwisata. Peninggalan sejarah tercatat sebanyak 16 situs. Kemudian wisata alam antara lain hutan wisata Baning serta bukit Kelam. Sementara untuk potensi air terjun tersebar di banyak kecamatan. Potensi itu sudah dimiliki, maka diperlukan rancangan strategis dalam pengembangannya kedepan.
Ia menambahkan selain Bukit Kelam Sintang, Kabupaten Sintang memiliki beberapa daerah potensial tujuan wisata lainnya seperti taman Nasional Bukit Baka. Karena itu, mengenai kepariwisataan juga penting disinergikan dengan Rencana Tata Ruang dan Rencana Wilayah (RTRW).(*)