Kelam Tourism Festival 2019, Bupati Sintang : Sintang Berkelanjutan dengan Memadukan Pelestarian Lingkungan, Ekonomi dan Adat Istiadat
WARTABORNEO.COM - Kelam Tourism Festival diselenggarakan untuk mensosialisasikan keberadaan budaya, pariwisata, hasil industri, perdagangan serta peluang investasi di Kabupaten Sintang. TWA Bukit Kelam berperan sebagai ikon sehingga diharapkan bisa menjadi pintu gerbang suksesnya sektor pariwisata dan sektor lainnya di Kabupaten Sintang yang dapat meningkatkan perekonomian serta taraf hidup masyarakatnya. Kelam Tourism Festival diselenggarakan selama satu minggu, yakni dari 8 s/d 14 Juli 2019, diisi dengan rangkaian acara, diantaranya Gawai Dayak Kabupaten Sintang, Pagelaran Seni Budaya, Fun Climbing, Bike to Kelam, Bisnis Forum dan acara pendukung lainnya.
Saat memberikan sambutan pada pembukaan Kelam Tourism Festival tahun 2019, di Lapangan Terminal, Desa Kebong, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang, pada hari Senin, (8/7/2019) Bupati Sintang Jarot Winarno menyebut ada tiga hal utama yang dapat dijadikan dasar untuk menjadikan Sintang yang berkelanjutan. Ketiga hal tersebut adalah konservasi pelestarian lingkungan, ekonomi masyarakat, dan adat istiadat.
Menurutnya, jika ketiganya disatukan dan seimbang, maka tidak mustahil Sintang Berkelanjutan yang dimaksudkan akan tercapai.
“Pertama itu adalah upaya konservasi pelestarian lingkungan dimana kita harus menjaga alam, menjaga hutan, menjaga bukit, itu anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa yang harus kita jaga, kedua ekonomi masyarakat haruslah tumbuh, dan yang ketiga adalah adat istiadat, sehingga kalau Konservasi, Ekonomi, Sosial dan Budaya itu bisa seimbang, maka tercapailah Sintang yang berkelanjutan”, kata Jarot.
Bupati Sintang menambahkan, menyatukan ketiga aspek tersebut tentunya memerlukan daya inovasi, salah satunya dengan kegiatan seperti Kelam Tourism Festival 2019.
"Festival ini adalah festival yang kedua kalinya kita selenggarakan, jadi yang sekarang kita kemas secara seimbang, kita munculkan berbagai pertunjukan, kita munculkan explore keragaman, kekhasan warisan budaya nenek moyang kita, yang kita fokuskan di wilayah bukit kelam dan sekitarnya”, ucapnya
Pada kesempatan tersebut, Bupati Sintang Jarot Winarno berharap dengan kegiatan Kelam Tourism Festival, juga terbangun kerjasama semua pihak khususnya swasta dengan melakukan investasi di sektor pariwisata di Kabupaten Sintang tanpa merusak kelestarian alam.
"Dalam kegiatan Kelam Tourism Festival ini, kita selenggarakan Bisnis Forum, dimana para investor akan berbondong-bondong untuk mengeksplorasi kekhasan wilayah kita, seperti contoh ekspolrasi tumbuh-tumbuhan khas sintang, yaitu daun sekubak, kakao, kopi, lada, dan kratom, karena ini semua kalau di ekplorasi dan dikembangkan secara berkelanjutan maka tidak akan merusak lingkungan alam yang kita miliki," tambahnya.
Diungkapkan Bupati Sintang, dalam kegiatan Kelam Tourism Festival 2019 ini, banyak kegiatan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk menyadari bahwa Kabupaten Sintang memiliki warisan Bukit Kelam yang begitu indah yang harus di eksplorasi, dan juga untuk menggalakkan perekonomian yang kreatif.
Saat memberikan sambutan pada pembukaan Kelam Tourism Festival tahun 2019, di Lapangan Terminal, Desa Kebong, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang, pada hari Senin, (8/7/2019) Bupati Sintang Jarot Winarno menyebut ada tiga hal utama yang dapat dijadikan dasar untuk menjadikan Sintang yang berkelanjutan. Ketiga hal tersebut adalah konservasi pelestarian lingkungan, ekonomi masyarakat, dan adat istiadat.
Menurutnya, jika ketiganya disatukan dan seimbang, maka tidak mustahil Sintang Berkelanjutan yang dimaksudkan akan tercapai.
“Pertama itu adalah upaya konservasi pelestarian lingkungan dimana kita harus menjaga alam, menjaga hutan, menjaga bukit, itu anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa yang harus kita jaga, kedua ekonomi masyarakat haruslah tumbuh, dan yang ketiga adalah adat istiadat, sehingga kalau Konservasi, Ekonomi, Sosial dan Budaya itu bisa seimbang, maka tercapailah Sintang yang berkelanjutan”, kata Jarot.
Bupati Sintang menambahkan, menyatukan ketiga aspek tersebut tentunya memerlukan daya inovasi, salah satunya dengan kegiatan seperti Kelam Tourism Festival 2019.
"Festival ini adalah festival yang kedua kalinya kita selenggarakan, jadi yang sekarang kita kemas secara seimbang, kita munculkan berbagai pertunjukan, kita munculkan explore keragaman, kekhasan warisan budaya nenek moyang kita, yang kita fokuskan di wilayah bukit kelam dan sekitarnya”, ucapnya
Pada kesempatan tersebut, Bupati Sintang Jarot Winarno berharap dengan kegiatan Kelam Tourism Festival, juga terbangun kerjasama semua pihak khususnya swasta dengan melakukan investasi di sektor pariwisata di Kabupaten Sintang tanpa merusak kelestarian alam.
"Dalam kegiatan Kelam Tourism Festival ini, kita selenggarakan Bisnis Forum, dimana para investor akan berbondong-bondong untuk mengeksplorasi kekhasan wilayah kita, seperti contoh ekspolrasi tumbuh-tumbuhan khas sintang, yaitu daun sekubak, kakao, kopi, lada, dan kratom, karena ini semua kalau di ekplorasi dan dikembangkan secara berkelanjutan maka tidak akan merusak lingkungan alam yang kita miliki," tambahnya.
Diungkapkan Bupati Sintang, dalam kegiatan Kelam Tourism Festival 2019 ini, banyak kegiatan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk menyadari bahwa Kabupaten Sintang memiliki warisan Bukit Kelam yang begitu indah yang harus di eksplorasi, dan juga untuk menggalakkan perekonomian yang kreatif.