Kementerian PUPR Bangun Rusun Seminari Di Sintang

WARTABORNEO.COM - Bupati Sintang Jarot Winarno bersama Wakil Bupati Sintang Askiman, menghadiri Peletakan Batu Pertama Pembangunan Rumah Susun Seminari Santo Yohanes Maria Vianney Keuskupan Sintang, hari ini (19/8/2019).

Rumah Susun Seminari Santo Yohanes Maria Vianney Keuskupan Sintang ini nantinya akan menampung 168 orang mahasiswa yang akan dididik di Seminari tersebut.

“Dua rusun sudah diresmikan, rusun ini untuk asrama mahasiswa dan asrama siswa seminari, tujuannya memberi suasana belajar mengajar yang lebih baik dan dengan proses belajar mengajar yang baik ini akhirnya akan melahirkan iman-imam baru yang berkualitas yang bisa melayani umat Katolik dan mewujudkan masyarakat Sintang yang religius”, ungkap Jarot pada kesempatan itu.

Pemerintah daerah lanjut Jarot sangat mengapresiasi pembangunan Rusun tersebut dengan percepatan perizinan dan lainnya.

“Dukungan Pemerintah yaitu percepatan perizinan, akses jalan masuk dan kalau disini mereka minta pagarnya. Pemerintah pasti mendukung”, sambungnya.

Sementara itu, Anggota DPR RI dari Komisi V yang asal Kabupaten Sintang Lasarus mengatakan adapun maksud dan tujuan proyek Pembangunan Rumah Susun Seminari Santo Yohanes Maria Vianney Keuskupan Sintang yaitu kebutuhan akan rumah susun tersebut karena keterbatasan asrama dan juga merupakan usulan dari Seminari.

“Tentu tantangan ini berat bagi mereka, dampaknya hanya sedikit yang menjadi imam, selama 25 tahun hanya menghasilkan 20 orang imam", kata Lasarus.

Dirinya berharap, dengan dibangunnya rusun tersebut akan semakin banyak muncul imam Katolik baru yang dirasakan makin berkurang.

“Hadirnya tempat ini tentu menjadi jalan keluar, harapan kita banyak imam yang dicetak dari sini, dibimbing dari awal dan sampai benar-benar menjadi imam. Tentu ini baik bagi perkembangan umat Katolik yang kekurangan imam saat ini”, sambungnya.

Sementara itu, Direktur Rumah Susun, Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR M. Hidayat, pada kesempatan itu mengatakan bahwa kelembagaan pendidikan beragama dan berasrama menjadi  perhatian Pemerintah seperti pondok pesantren dan seminari.

“Selama ini mereka belajar dalam kondisi asrama yang desak-desakan dan tidak layak. Kedepannya, Pemerintah tidak lagi menginginkan asrama yang kumuh. Jadi, harus bersih, kuat, dan fasilitasnya terpenuhi”, sambungnya.

Ditambahkannya, sesuai dengan tema HUT Kemerdekaan RI yang ke 74, kita mulai membangun Sumber Daya Manusia yang unggul sehingga menuju Sintang yang lebih maju kedepan. Ini merupakan faktor pendorong yang luar biasa buat untuk meningkatkan SDM baik di bidang pendidikan khususnya pendidikan seminari.

Selain itu, Uskup Sintang Mgr. Samuel Oton Sidin O.F.M. Cap  mengharapkan dengan adanya Rumah Susun Seminari Santo Yohanes Maria Vianney Keuskupan Sintang ini, pada akhirnya bisa melaksanakan pendidikan yang terpadu.

Pada kesempatan itu pula Uskup Sintang mengungkapkan bahwa jumlah Imam saat ini sangat terbatas untuk melayani seluruh umat Katolik di Sintang yang wilayahnya luas. Ia berharap kelak semakin banyak anak muda Katolik yang ingin menjadi Imam dan dididik Seminari Santo Yohanes Maria Vianney Keuskupan Sintang.

Subscribe to receive free email updates: