Dewan Minta Bangunan Suaka Enggang TWA Dapat Difungsikan

www.wartaborneo.com - SINTANG : Keberadaan bangungan Suaka Enggang milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat, hingga kini belum pernah difungsikan, bahkan belum ada aktifitas di dalamnya.

Terkait hal tersebut, anggota DPRD Sintang Tuah Mangasih berharap kondisi tersebut tidak berlarut-larut sehingga terkesan bangunan tersebut tidak memiliki tujuan pembangunannya.

"Pihak terkait dalam hal ini BKSDA harus segera mencari solusi. Memang itu bukan kewenangan dari Pemkab Sintang, namun bangunan tersebutkan ada di kabupaten Sintang. Masyarakat tentunya sudah sangat berharap bangunan tersebut difungsikan sekaligus jadi tempat hiburan bagi masyarakat yang ingin melihat burung Enggang yang jadi maskot Kalimantan Barat," kata Tuah Mangasih melalui pesan di whatsapp, Minggu (13/10/2019)

Secara pribadi, dirinya mempertanyakan keberadaan bangunan tersebut yang seharusnya berada di habitat dimana Enggang itu ada.

"Kalau yang dipajang hanya foto-foto saja tak perlu susah karena browsing di internet pasti muncul. Masyarakat tentunya ingin melihat yang nyata. Ditempat tersebut juga ada fasilitas sangkar kubah yang besar. Jadi baiknya ya diisi. Saya pikir pembangunan Suaka Enggang tersebut apakah sudah tepat dengan lokasinya? Seharusnya ya dibangun ditempat yang memang diperkirakan habitatnya masih ada," ujarnya.

Dirinya juga sangat menyayangkan jika akhirnya bangunan tersebut menjadi terbengkalai, tidak terurus dan rusak.

Ditempat berbeda, seperti dikutip wartakapuas.com dari tribunsintang.com, Minggu (13/10/2019), pihak BKSDA Kalimantan Barat menyatakan tengah berpikir keras dan berupaya agar bangunan Suaka Enggang di TWA Hutan Baning Sintang dapat difungsikan.

“Kami masih memutar otak, untuk mengoprasionalkannya,” aku Kepala BKSDA Kalbar Sadtata  Noor belum lama ini.

Dirinya juga mengakui jika bangunan yang sudah ada sekarang, tidak berada di habitat burung yang menjadi maskot Kalbar tersebut.

“Konsep penyelamatan Enggang, harusnya lanscap. Artinya, kalau mau menyelamatkan Enggang, harus di habitatnya. Sementara (bangunan Suaka Enggang) bukan habitat Enggang. Tantangan saya itu,” ungkap Sadtata.

Persoalan lainnya, Burung Enggang tidak seperti burung lainnya yang banyak dipelihara oleh masyarakat. (phs)

Subscribe to receive free email updates: