Program Listrik Perdesaan Harus Efektif Jangkau Pelosok

www.wartaborneo.com - SINTANG :  Ketua DPRD Sintang, Florensius Ronny berharap agar program listrik pedesaan yang dicanangkan oleh Pemerintah benar-benar efektif untuk menjangkau seluruh pedesaan, khususnya yang berada di kabupaten Sintang. Hal tersebut disampaikan Politikus Partai Nasional Demokrat (Nasdem) terkait dengan masih adanya desa-desa di kabupaten Sintang yang belum terjangkau listrik.

"Kita ketahui ada program listrik perdesaan yang diluncurkan oleh Pemerintah. Kita berharap program tersebut dapat efektif dilakukan dengan menggapai hingga ke pelosok. Jujur saja, hingga saat ini memang masih ada desa yang tersentuh penerangan listrik," kata Ronny melalui pesan whatssap, Kamis (10/10/2019).

Dirinya berharap, penerangan listrik tersebut tak hanya dengan harus menunggu pembangunan gardu ataupun jaringan induk PLN namun juga dapat memanfaatkan sumber non PLN.

"Bisa dengan tenaga surya, atau tenaga air dan angin. Selama ini masyarakat banyak yang menggunakan tenaga air atau matahari," ungkapnya.

Seperti diketahui,  PT PLN (Persero) memulai program listrik desa di Kalimantan Barat. Sedikitnya ada 60 lokasi yang akan dibangun fasilitas dan infrastruktur ketenagalistrikan baru guna mengejar rasio elektrifikasi nasional 100% dan salah satu caranya dengan meningkatkan rasio elektrifikasi di desa.

Pada 2018 PLN telah menyelesaikan program listrik perdesaan di Kalimantan Barat dengan membangun 4.825 kilo volt ampere (kVA) Gardu Distribusi 86 kilo meter sirkit (kms) Jaringan Tegangan Menengah, 209 kms Jaringan Tegangan Rendah. Lalu ada 35 desa teraliri listrik dengan total 5.678 pelanggan.

Pada tahun 2019, dengan nilai investasi lebih dari Rp130 miliar  PLN akan menambah jaringan listrik pedesaan di 60 lokasi dengan panjang jaringan tegangan menengah se359 kms, jaringan tegangan rendah sepanjang 221 kms, dan gardu distribusi dengan kapasitas 9.625 kVA dengan Potensi pelanggan yang akan menikmati akses energi listrik sebesar 13.169 pelanggan.

Pembangunan jaringan listrik desa pada 2019 akan meningkatkan rasio elektrifikasi PLN di Kalimantan Barat menjadi 90,4%, dari sebelumnya 88,04 %.

Program listrik desa PLN juga selaras dengan program Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk meningkatkan Nilai Indeks Desa Membangun (NIDM) yakni dengan meningkatkan skor akses listrik untuk merubah status desa berkembang menjadi desa maju dan desa mandiri. (phs)

Subscribe to receive free email updates: