Anggota DPRD Sintang Sampaikan kuncinya Dari Diri Untuk Memutus Rantai Penyebaran Covid 19
www.wartaborneo.com -Sintang: “Kami sudah berusaha sedini mungkin mengatasi penyebaran pandemic covid 19 khususnya untuk di wilayah Sintang,” kata Kepala Dinas Kesehatan, dr. Harysinto Linoh saat diwawancari beberapa waktu lalu saat menuturkan suka duka tim DinKes yang bertugas di bagian Hot line Centre, selama menanggulangi wabah covid 19.
Menanggapi hal tersebut anggota DPRD Sintang, Mainar Puspa Sari mengatakan kuncinya dari diri kita sendiri, kesadaran diri kita untuk memutus rantai penyebaran virus ini, kesadaran masyarakat dalam hal ini sangatlah membantu menyelamatkan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Mainar juga mengajak masyarakat untuk terus berusaha dan berdoa agar kita terhindar dari wabah ini.
“Status ODP itu justru bisa menyelamatkan masyarakat, karna jika seseorang dengan sadar melaporkan diri dan menjadi ODP sesuai prosedur DinKes (Dinas Kesehatan) dia akan selalu dipantau dan bila perlu dibantu dengan obat untuk menaikkan imunitasnya sehingga bisa segera sembuh dari gejala itu dan tidak was-was, keluarganya juga tidak kawatir dan tetangganya juga bisa tenang,” kata Mainar. “Kepada warga yang ada di lingkungannya ada ODP tolong dibantu juga, jangan merasa takut lalu mengucilkan ODP dan keluarga mereka, tapi beri dukungan positif agar kita bisa memutus rantai penyebaran covid 19 ini,” tambah politisi Partai Demokrat itu. (ina)
Sementara itu Sinto mengatakan bahwa pihaknya sudah mengingatkan masyarakat agar melaporkan diri
“Kita sudah himbau masyarakat untuk melaporkan diri jika datang bepergian dari daerah zona merah covid 19 ini,” kata Sinto. “Di Sintang cukup tinggilah orang yang melaporkan diri ini, jumlah laporan yang masuk ke kita per hari Minggu (5/4) sudah ada 2.255 orang,” lanjutnya.
Kepala Dinkes tersebut juga menyampaikan berbagai reaksi masyarakat bila dihubungkan dengan covid 19 dari reaksi sederhana hingga yang cukup berlebihan. Sinto juga menjelaskan dalam proses pihaknya untuk melakukan pengecekan kepada pelapor banyak kejadian yang membuat mereka sempat menggelengkan kepala, ada yang marah-marah tersinggung saat tanya-tanya, ada yang memberi nomor telpon palsu, begitu dihubungi nomornya tidak aktif, bahkan ada yang marah hingga mengatakan kedatang pihaknya saat melakukan pengecekan ke rumah-rumah menggunakan APD (alat pelindung diri) sesuai standar menyebabkan keluarganya mejadi ketakutan dan mereka dikucilkan oleh tetangganya, dicurigai sedemikian rupa. (*)