Mainar Puspasari : Hepatitis Akut Jangan Sampai Masuk Kabupaten Sintang

WARTABORNEO.COM : Merebaknya kasus virus hepatitis misterius yang masuk ke Indonesia mendapat sorotan dari Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Mainar Puspasari. Ia berharap bahwa Pemkab Sintang bertindak cepat agar virus ini tidak masuk Kabupaten Sintang.

Politisi wanita dari Partai Demokrat ini mengatakan bahwa untuk mengantisipasi penyebarannya, pemerintah segera bergerak cepat melakukan penelitian dan pemeriksaan spesimen terkait fenomena hepatitis ini.

"Jadi pemerintah harus segera bergerak antisipasi penyebarannya Hepatitis misterius yang sudah masuk ke Indonesia, sebab penyakit ini menyerang pada anak - anak," kata Mainar Puspasari, saat dikonfirmasi belum lama ini kepada awak media kami, Kamis (19/5).

Selanjutnya, ia mengungkapkan jika di Komisi C akan melakukan monitoring langsung ke rumah sakit atau Puskesmas, untuk mengetahui langsung apakah di Kabupaten Sintang ini masuk Hepatitis Akut Misterius.

"Dalam waktu dekat ini kita akan lakukan jemput bola ke Fasyankes. Untuk saat ini, kami belum mendapat informasi adanya pasien terkena Hepatitis Akut," tuturnya.

Dirinya mengimbau kepada masyarakat, mengingat Hepatitis ini menyerang pada anak - anak, maka juga perlu ditingkatkan kewaspadaannya.

"Kita juga harus bisa mengantisipasinya denhan menjaga kesehatan keluarga kita, anak-anak kita. Kemudian jangan lupa tetap menerapkan Prokes ya," pungkasnya.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan melaporkan telah menemukan dugaan kasus Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya kepada 18 orang. Kasus tersebut berasal dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur. Paling banyak di DKI Jakarta dengan 12 kasus.

Dari 18 kasus tersebut, 9 kasus masuk status pending classification, tujuh discarded, satu dalam proses verifikasi dan satu probable. 7 kasus discarded terdiri dari 1 orang positif Hepatitis A, 1 orang positif Hepatitis B, 1 orang positif Tifoid, 2 orang demam berdarah dengue, 2 lainnya berusia lebih dari 16 tahun. Selain itu, dari hasil investigasi kontak tidak ditemukan adanya penularan langsung dari manusia ke manusia. (*)

Subscribe to receive free email updates: