Legislator Ungkap Kekhawatiran terkait Lambatnya Pembangunan Desa di Kabupaten Sintang

WARTABORNEO.COM - Lambatnya pembangunan infrastruktur di desa-desa di Kabupaten Sintang, membuat Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang Liyus angkat bicara. Ia menilai berdasarkan fakta bahwa masih terdapat desa yang memiliki kendala dalam mengakses jalan, yang mengindikasikan bahwa pembangunan sarana dan prasarana di daerah pelosok perlu lebih diperhatikan.

“Infrastruktur di desa masih sangat terbatas, bahkan masih ada desa yang terpaksa mengandalkan jalur sungai. Ini artinya pembangunan infrastruktur di desa, khususnya kawasan pelosok masih harus menjadi prioritas,” ujar Liyus saat ditemui awak media, Rabu (08/06).

Liyus berharap percepatan pembangunan infrastruktur desa tetap menjadi prioritas. Anggaran yang ada harus lebih menargetkan pembangunan di desa yang masih memiliki banyak kekurangan dibandingkan kawasan perkotaan. Ia berkata, “pemerintah daerah telah membuat program pembangunan jangka menengah dan panjang. Semua digariskan secara jelas, namun pelaksanaanya belum sesuai harapan karena terkendala keterbatasan anggaran.”

Ia berpendapat bahwa pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten harus tetap membantu proses pembangunan agar pemerintah desa dapat memfokuskan penggunaan anggaran untuk program-program yang berorientasi pada pemulihan dan peningkatan perekonomian masyarakat.

“Percepatan pembangunan desa ini juga untuk mendorong peningkatan perekonomian dan kesehatan masyarakat. Kalau aktivitas masyarakat semakin lancar dengan tersedianya infrastruktur maka perekonomian di desa juga akan meningkat,” terang Liyus.

Beliau juga berpesan agar perusahaan-perusahaan dapat turut andil dalam pembangunan desa lewat program Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan untuk membantu pembangunan dan perekonomian masyarakat di desa-desa sekitar lokasi perusahaan. (wk)

Subscribe to receive free email updates: