Sandan : Posyandu Pilar Utama Cegah Stunting
WARTABORNEO.COM - Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Sintang, Kartiyus menghadiri Rembuk Stunting dan Lokakarya Mini Tingkat Kecamatan Sungai Tebelian pada Jumat, 10 Juni 2022, menyampaikan angka stunting di Kecamatan Sungai Tebelian pada akhir Desember 2021 meningkat jumlahnya bersamaan dengan Kecamatan Binjai Hulu dan Kayan Hilir.
“Kenapa, sampel penimbangan bayi terlalu kecil sementara jumlah bayinya banyak. Terjadilah peningkatan angka stunting di Sungai Tebelian. Saran saya, Posyandu diaktifkan lagi di semua desa. Kepala Desa bisa menghimbau warganya yang punya bayi untuk membawa anak-anak mereka ke posyandu dan puskesmas,” pesan Kartiyus.
Secara ekonomi, kata Kartiyus masyarakat Sungai Tebelian baik sehingga mampu memberikan makanan yang bergizi kepada anak-anak mereka. Maka, Kartiyus meminta semua kader bekerja keras untuk mengingatkan semua ibu-ibu yang baru melahirkan untuk rutin dan aktif ke Posyandu dan Puskesmas.
Terkait hal ini Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Sandan yang membidangi pendidikan dan kesehatan mengatakan bahwa peran posyandu sangat penting dalam deteksi dini tumbuh kembang anak. Posyandu dapat menjadi wahana pertama dan utama untuk meningkatkan edukasi pencegahan stunting.
"Posyandu merupakan pilar utama dan garis pertahanan terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," ujarnya kepada awak media kami, Sabtu (11/6).
Di posyandu lanjut Sandan, terdapat 5 (lima) meja yaitu pendaftaran, pengukuran tinggi badan dan berat badan, pencatatan, penyuluhan gizi, dan pelayanan kesehatan.
"Tugas meja ke-2 dan ke-3 ini penting dalam menentukan bagaimana status gizi bayi balita terutama status tinggi badan menurut umur untuk mendeteksi kejadian stunting," jelasnya.
Sandan juga meminta Kader posyandu untuk mengingatkan masyarakat jadwal posyandu, menghimbau ibu hamil dan orang tua balita agar datang ke posyandu untuk memantau status gizi dan kesehatan.
"Jadi jika ditemukan balita yang mengalami masalah gizi termasuk stunting, kader langsung melaporkan kepada bidan desa dan merujuk kepada puskesmas agar mendapatkan penanganan," tutupnya. (*)