Menebak Perasaan Dedi Mulyadi yg Diminta menyerahkan Langsung SK dukungan Golkar Ke Ridwal Kamil dalam Pilgub Jabar.
Warta Borneo-Partai Golkar secara Resmi sudah mengeluarkan SK dukungan untuk Pilgub Jabar SK tersebut dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketum Setya Novanto pada 24 Oktober lalu. Dalam SK itu tertulis, Ridwan Kamil sebagai Cagub dan Daniel Mutaqien Cawagub. Hal ini tentu membuat kecewa Ketua DPD Golkar di Jabar Kang Dedi Mulyadi yg juga selama ini sudah bergerilya menggalang dukungan dari berbagai Pihak untuk maju sebagai Cagub Pada Pilgub Jabar 2018-2023, tapi keputusan DPP Golkar berkata lain dan justru mengeluarkan SK dukungan kepada orang lain.
Jadi saya kira sudah gini, keluar SK Golkar maka hanya ada satu kata mengamankan dan melaksanakan keputusan itu," ungkap Idrus Marham.
Lebih lanjut dia menjelaskan sesuai mekanisme partai berlambang pohon beringin itu, penyerahan SK dilakukan secara estafet. Artinya, DPP Golkar akan memberikan SK itu kepada DPD Jabar terlebih dahulu.
Tidak hanya itu, ia menegaskan Dedi Mulyadi akan tetap menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Jabar. Ia akan pasang badan apabila ada pihak-pihak yang ingin mencoba menggoyang posisinya.
"Tentu demul tetap menjadi ketua, saya bertanggung jawab kalau ada isu-isu bahwa ada yang mau ganti. Itu hanya bisa diganti apabila ada tanda tangan Ketum dan Sekjen. Saya jamin Dedi tidak ada pergantian apa-apa," jelas dia.
"Secara tidak langsung, Golkar memberikan pilihan. Tetap berada di Golkar atau pindah," kata Muradi. Pilihan untuk memilih partai lain, juga dapat dilakukan Dedi.
Menurut Muradi, PDIP sudah memperlihatkan ada ketertarikan itu. Begitu juga dengan Gerindra yang masih belum memilih.
Terlebih, jika melihat arah gerakan dan ideologi, Gerindra dan PDIP berada dalam jalur yang sama. Begitu juga dengan apa yang dilakukan oleh Dedi.
"Kedekatan ini bisa saja membuat Dedi memilih. Tinggal nanti bagaimana yang lebih menguntungkan," jelasnya.
Demikian diungkapkan Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Padjadjaran, Muradi.