DORONG PASARAN PADI LOKAL, JAROT SARAN KEMASAN MODERN
Wednesday, April 3, 2019
DORONG PASARAN PADI LOKAL,
JAROT SARAN KEMASAN MODERN,
warta kapuas raya,
warta pemda
Edit
www.wartaborneo.com-Sintang||Kelompok Tani Leboi Mekar Pengkadan Sungai Rupa berhasil
mengadakan panen perdana padi sawah yang dilakukan pada 2 April 2019. Penanaman
mulai dilakukan pada November 2018 yang terdiri dari beberapa varietas yaitu,
padi hitam, padi merah, padi ciherang dan padi lokal. Dengan luas lahan 40
hektar, hasil panen keseluruhan diperkirakan akan mencapai sekitar 16 ton.
Bupati Sintang Jarot Winarno yang turun langsung melakukan
panen perdana meyakini bahwa hasil panen padi Kelompok Tani Leboi Mekar ini
sangat berkualitas, terlebih terlebih padi beras hitam yang banyak di cari
orang, sama juga halnya dengan padi beras merah yang cukup laku dijual di
pasaran. Untuk itu dirinya berharap varietas padi beras hitam bisa menjadi
unggulan Kelompok Tani Leboi Mekar Pengkadan Sungai Rupa ini.
“ Coba di packing yang bagus, misalnya dikasi merk Leboi
Mekar Kaki Bukit Natai, karena seperti yang di Tawangsari itu, Beras Tawangsari
Kaki Bukit Kujau bisa laku di Sintang, harganya Rp 12.000,00 per kg, kemasan 10
kg ”, jelasnya.
Jarot meminta penyuluh pertanian di Kecamatan Dedai dan
Disperindakop Kabupaten Sintang harus mendampingi agar hasil dari kelompok tani
Leboi Mekar bisa dibuatkan packingannya, tapi sebelumnya mereka harus diberikan
sarana produksi seperti perontok gabah, hand traktor minimal satu buah dan juga
embung untuk pengairan.
Jarot menjelaskan bahwa yang menjadi kendala dalam memasarkan
hasil pertanian adalah infrastruktur dasar seperti kondisi jalan yang rusak. Untuk
itu Pemerintah Kabupaten akan memperbaiki kondis jalan yang ada dan akan
melibatkan pihak perusahaan. Meskipun demikian dirinya meminta para petani
tetap proaktif, semangat dan jangan ragu-ragu menyampaikan jika ada permasalahan
agar hasil yang diinginkan maksimal.
“ Kita tambah luas tanamnya, coba-coba sering ditanam, lalu
metode pemupukannya mesti baik dan harus lebih produktif ”, tutup Jarot saat
diskusi dengan para petani. ( Rz )