ODF SUNGAI AREH DEMI POLA HIDUP SEHAT
www.wartaborneo.com-Sintang||Persoalan merubah perilaku berak sembarangan
terhadap masyarakat sangat memerlukan kesabaran ekstra. Selama ini Pemkab
Sintang melalui Dinkes melakukan sosialisasi door to door untuk merubah pola
pikir tentang pentingnya manfaat wc. Di Desa Sungai Areh, dengan dibantu oleh
tim dari desa, semenjak dari bulan November tahun 2018 lalu, maka dari 243 rumah yang ada, sudah 124 buah rumah yang
telah memiliki dan menggunakan wc.
Sukses dengan program tersebut, maka pada
Sabtu, 06 April 2019 Desa Sungai Areh Kecamatan Ketungau Tengah mendeklarasikan
Open Defecation Free ( ODF ), atau Stop Buang Air Besar Sembarangan di desanya.
Hadir dalam deklarasi tersebut yakni Bupati Sintang, dr. H. Jarot Winarno,
M.Med,PH, Kadinkes Kab. Sintang dr. Sinto Linoh, anggota DPRD Sintang
Melkianus, Forkopimcam Ketungau Tengah serta perangkat desa Sungai Areh.
Dalam sambutannya Bupati mengatakan bahwa Desa
ODF dapat terwujud karena partisipasi dari seluruh masyarakat desa Sungai Areh,
karena tanpa kepedulian kita sebagai masyarakat untuk melakukan pola hidup
sehat, sudah barang tentu akan sulit terwujudnya pelaksanaan sebagai Desa ODF
yang kita harapkan, yaitu deklarasi yang berjanji “ tidak buang air besar
sembarangan ”.
“ Kalau kita berak sembarangan lalat terbang
hinggap di kotoran, lalu lalat terbang hinggap di makanan kita, membawa ratusan
kuman lalu kemakan oleh kita dan menimbulkan berbagai macam penyakit pada tubuh
kita, segala penyakit berbagai macam yang masuk ke tubuh kita. Jika terjadi
pada anak kita tentu akan mengakibatkan pertumbuhan anak menjadi lamban yang
biasa disebut “ stunting “, kata Jarot Winarno.
Jarot berpesan dengan dilaksanakannya ODF di
Desa Sungai Areh ini mari kita merubah pola hidup sehat dengan cara tidak buang
air besar (berak) sembarangan. Seperti diketahui bahwa di Desa Sungai Areh sumber
air bersih sudah ada, kenapa tidak dikelola dengan baik dengan cara membuat jamban
atau wc umum. Menurut teori jika kita mampu melaksanakan program sanitasi dan
air bersih, maka akan bisa menurunkan hampir separuh kasus stunting, atau
sekitar 42 %.
Sementara itu dr. Sinto, Kadinkes Kab. Sintang
mengatakan bahwa dari 391 desa yang melaksanakan Program ODF, Desa Sungai Areh
merupakan desa pertama di kecamatan Ketungau Tengah dari 31 desa
yang sudah melakukan Program ODF oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang.
Dan Desa Sungai Areh ini merupakan desa tercepat yang melakukan deklarasi,
setelah disosialisaikannya tentang Program ODF, yaitu langsung melakukan
deklarasi dalam kurun waktu kurang lebih 3 bulan.
( Rz )