TUJUH KABUPATEN KOTA IKUTI KEJUARAAN PENCAK SILAT PIALA BUPATI SINTANG






www.wartaborneo.com-Sintang||UKM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kapuas Sintang memprakarsai Kejuaraan Pencak Silat Tingkat Pelajar se Kalimantan Barat yang akan dilangsungkan di Indoor Apang Semangai Sintang pada tanggal 05-09 April 2019. Ada 7 Kabupaten/Kota yang mengirimkan perwakilannya di ajang ini, yaitu Kabupaten Sintang, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Landak, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Kubu Raya, Kota Singkawang dan Kota Pontianak. Ketua Panitia Pelaksanaan Kejuaraan Pencak Silat Tingkat Pelajar se Kalimantan Barat, Heri Apriadi menjelaskan bahwa ajang ini dilaksanakan selain dalam rangka memperingati Dies Natalis Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kapuas, juga dimaksudkan untuk menanamkan kecintaan dan kebanggaan terhadap budaya pencak silat.

Bupati Sintang, Jarot Winarno membuka secara resmi kegiatan Kejuaraan Pencak Silat Tingkat Pelajar se Kalimantan Barat 2019 yang ditandai dengan pemukulan gong, pada Kamis malam (4/4/2019. Dalam sambutannya, Bupati Sintang, Jarot Winarno menyampaikan ada empat pesan di dalam kejuaraan pencak silat ini, yang pertama pencak silat dipandang sebagai aspek mental dan spiritual, kedua yaitu pencak silat sebagai seni dan budaya bangsa, ketiga pencak silat merupakan kepercayaan diri, dan keempat adalah pencak silat sebagai olahraga prestasi.

Aspek mental dan spiritual, Jarot berkata : “ Jadi kita ini menjadi pesilat yang utamanya adalah kita di gembleng yaitu mental dan spiritual kita, mulai dari tahap penerimaan, tahap kenaikan tingkat, sampai puncak tertinggi, tentunya dengan tahapan tersebut tantangannya harus kita lewati satu persatu, sehingga akhirnya tahapan itu akan membawa kita sebagai manusia yang berakhlak mulia dan memiliki mental spiritual yang baik ”, jelasnya.

Sedangkan aspek yang kedua, Bupati Sintang menjelaskan : “ Perlu diketahui bahwa pencak silat merupakan  seni dan budaya, kita di Indonesia banyak memiliki aliran-aliran pencak silat, semuanya memiliki nilai kesenian yang tinggi, jadi begitu tinggi dan luhurnya budaya bangsa ini, sehingga menjadikan silat sebagai seni dan budaya bangsa yang perlu dilestarikan ”, ungkapnya.

Lebih lanjut Bupati Sintang berkata bahwa dengan menjadi pesilat kita dapat meningkatkan rasa percaya diri. “ Kita belajar ilmu bela diri, tentunya dengan hal ini kita tidak akan menyerang kalau tidak dimulai, kita punya rasa kepercayaan yang tinggi, dengan hal tersebut kita akan tenang menata hidup yang lebih baik ke depan, sehingga aspek bela diri ini membuat para pesilat akan sukses ke depannya “, jelas Beliau.

Sedangkan aspek ke empat, Jarot mengatakan dalam sambutannya bahwa pencak silat ini juga masuk dalam kategori olahraga. “ Ini dianggap menjadi olahraga yang dipertandingkan, ini merupakan olahraga prestasi, kita ingat asian games kategori olahraga pencaksilat Indonesia mampu menyapu bersih untuk mendapatkan medali emas, tentu ini menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia karena pencak silat merupakan olahraga yang berasal dari Indonesia ”, sambungnya.

Dalam kesempatan itu juga Bupati Sintang memberikan pesan agar dalam setiap bertanding selalu menjunjung tinggi sportifitas, “Mari bertanding, junjung tinggi sportifitas, kalah menang nomor dua, yang paling penting adalah menjalin silaturahmi, menjaga satu dan persatuan, dan berkesempatan mengekspresikan kemampuan yang kita miliki ”, pesan Jarot.

Heri Apriadi  sebagai Ketua Panitia pada kesempatan itu juga mengharapkan kejuaraan pencak silat tingkat pelajar ini dapat melahirkan atlet berprestasi. “ Kita ingin outputnya meningkatkan bakat minat para atlet pencak silat, kemudian juga ingin melahirkan atlet-atlet daerah yang dapat mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia ”, harapnya. ( Rz )

Subscribe to receive free email updates: