JAROT APRESIASI SEMINAR PERBATASAN FH UNKA SINTANG
Friday, May 24, 2019
JAROT APRESIASI SEMINAR PERBATASAN FH UNKA SINTANG,
warta kapuas raya,
warta pemda
Edit
|| www.wartaborneo.com –
SINTANG ||Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno,
M.Med.PH membuka kegiatan seminar Nasional daerah perbatasan dalam rangka Dies Natalis Fakultas Hukum
Universitas Kapuas Sintang ke 8 tahun 2019 di Pendopo Bupati Sintang, Jumat
(24/5/19). Dengan tema “ Menuju Daerah Perbatasan yang Tangguh untuk Indonesia
Jaya dalam Perspektif Hukum ” ,dengan sub tema “ Tangguh Berkompetisi serta Responsif
akan Perubahan dan Tantangan menuju Indonesia Jaya ”.
Hadir sebagai narasumber dalam seminar
tersebut Bupati Sanggau Paulus Hadi. S.IP. M.Si, Wakil Bupati Kapuas Hulu
Antonius L. Ain Pamero, SH, Guru Besar
Hukum Pidana Universitas Jember Prof.Dr. Arief Amrullah,SH.M.Hum,
Direktur HSR Bekraf Indonesia Dr. Sabartua Tampubolon,SH.MH dan Dekan Fakultas
Hukum Untan Pontianak Dr. Syarif Hasim Azizurrahman,SH.M.Hum.
Jarot Winarno sangat mengapresiasi atas
terlaksananya seminar perbatasan yang digelar ini, terlebih menghadirkan para
narasumber yang sangat kredibel di bidangnya seperti Bupati Sanggau dan Wakil
Bupati Kapuas Hulu yang memang menjadi pelaku pengambil kebijakan di daerahnya
masing masing terkait bagaiman proses pengembangan daerah perbatasan.
“ Pertama kolega kami Bupati Sanggau,
karena sejak wakil sampai jadi bupati menjadi saksi sejarah bagaimana kawasan
perbatasan sanggau tumbuh berkembang, kemudian bagaimana border PLBN dulu mulai
awalnya dari jalan tikus sederhana tapi sekarang jadi modern, di tambah lagi
juga Wakil Bupati Kapuas Hulu yang memang orang perbatasan yakni Badau,
sehingga paparan dari beliau berdua sangat penting, dinamika apa yang terjadi,
karena beliau berdua perumus kebijakan soal perbatasan , ”kata Jarot.
Kemudian kata Jarot, ditambah lagi para
nara sumber ahli hukum dari Universitas Jember dan Untan Pontinak dan ada nara sumber
dari Bekraf yang memang menjelaskan bagaimana proses pengelolaan ekonomi
perbatasan. Karena memang saat ini kita hanya bertumpu pada ekonomi ekstraktif
yakni yang mengekploitasi sumber daya alam sehingga dengan paparan mereka akan
berdampak pada proses pergeseran dari ekonomi ekstraktif menuju ekonomi
kreatif.
“ Seminar ini juga penting bagi masyarakat
kita Sintang, karena baru keluar Inpres Nomor 1 Tahun 2019 tentang percepatan
pembangunan 11 pos lintas batas baru, salah satunya dibangun di Kabupaten
Sintang yakni PLBN di Sungai Kelik, Jasa Kecamatan Ketungau Hulu. Sehingga
sejak awal ini kita sudah berdamika, sekarang juga proses pembangunanya sudah
mulai seperti jalan dan infrastruktur dasar dan sebagainya, ” jelas Jarot.
Jarot pun menilai proses pembangunan PLBN
Sungai Kelik ini Kabupaten Sintang sangat diuntungkan karena dari aspek
perencanaan sudah lebih siap. Selain itu juga masyarakat Kabupaten Sintang
sangat ingin paradigma baru pembangunan kawasan perbatasan, karena kalau dulu
itu sudah dilakukan pembangunan dengan pendekatan kesejahteraan, kemudian
pendekatan keamanan.
“ Nah kita maunya juga karena sekarang ini
jamannya Sustainable Development Goal ( SDGs ) dan juga pendekatan
sustainability bahwa pembangunan di perbatasanpun selain untuk mensejahterakan,
menjaga keamanan kita, juga harus menjamin pembangunan yang berkelanjutan , ”
pungkas Jarot.
Sementara itu Dekan Fakultas Hukum Unka
Sintang Robert Hopman mengatakan tujuan
digelarnya seminar perbatasan ini untuk bersama sama merumuskan langkah strategis
dalam pembangunan daerah perbatasan sehingga nantinya perbatasan menjadi hebat
dan tanggung untuk Indonesia Jaya.
“ Daerah perbatasan merupakan halaman depan
negara yang perlu mendapatkan perhatian tidak hanya dari pemerintah saja namun
dari seluruh pihak secara khusus dari kalangan akademisi
yang harus memunculkan berbagai konsep pemikiran guna membantu pemerintah dalam
percepatan pembangunan daerah perbatasan , ” kata Hopman.
( Rz )