Terminal Tanjung Puri Beralih Fungsi Jadi Pasar, Ini Kata Dewan Sintang
WARTABORNEO.COM -Terminal Tanjung Puri yang letaknya persin berseberangan dengan Pasar Kapuas Raya terkesan tidak terurus dan sekarang malah sudah beralihfungsi menjadi Pasar Tanjung Puri dadakan.
Hal ini menarik perhatian Politisi dari Partai Nasdem, Florensius Ronny. Ia mengaku baru mengetahui jika terminal Tanjung Puri yang letaknya berseberangan dengan Pasar Kapuas Raya sudah dialihfungsikan untuk Pasar Tanjung Puri.
"Wah...saya baru mengetahuinya sekarang," ungkap politisi Partai Nasdem ini kepada awak media kami, Jumat (17/5/2019).
Ketua Komisi B DPRD Sintang menyatakan setuju saja untuk alih fungsi ini jika telah melalui kajian yang baik. Jadi dengan dialihfungsikannya terminal tersebut akan menambah nilai perekonomian masyarakat.
"Ya...sepanjang ada kajiannya bahwa pengalihan terminal menjadi pasar tanjung puri itu berdampak pada perekonomian masyarakat, kita setuju saja," kata Ronny kepada sejumlah awak media di ruang Humas Setwan.
Tapi dirinya menduga, pengalihan tersebut tidak berarti menghilangkan fungsi awalnya sebagai terminal, namun menggabungkan dua fungsi yakni terminal dan pasar.
"Saya pikir ada multifungsi didalamnya. Artinya tidak menghapus fungsi awal namun menambah fungsi lain yakni pembangunan toko-toko dalam lokasi tersebut. Tapi nanti kami akan melihat langsung dulu, kemudian kita akan minta pihak tetkait menyampaikan kepada dewan," ujarnya
Terkait hal ini awak media kami juga telah melakukan tinjauan langsung. Terminal Tanjung Puri yang selama ini menjadi tempat aktivitas kendaraan angkot dan juga bis sejak direhabnya tempat tersebut sudah tidak tampak lagi aktivitasnya, khususnya angkot. Namun aktivitas bis masih ada walau tidak setiap hari.
Selain itu nama terminal Tanjung Puri yang biasanya tertera pada dinding pagarpun sudah tidak terlihat lagi, sedangkan gedung terminal yang berada di sisi kiri areal masih tetap berdiri.
Bangunan baru juga sudah berdiri kokoh menggantikan bangunan lama yang sebelumnya terlihat kurang tertata dan kumuh. Bangunan yang baru dibuat dua lantai, sementara aktivitas ekonomi yang sebelumnya ada di areal tersebut sementara dialihkan ke halaman parkir pasar Kapuas Raya.
Namun kebijakan rehab yang dilakukan oleh Disperindagkop dan UKM sangat disayangkan karena akan semakin menambah banyak bangunan pasar yang tak berfungsi jika dibangun dua lantai. Untuk itu ia berharap Pemkab Sintang bisa memaksimalkan pasar yang ada dan melakukan kajian yang baik. (*)
Hal ini menarik perhatian Politisi dari Partai Nasdem, Florensius Ronny. Ia mengaku baru mengetahui jika terminal Tanjung Puri yang letaknya berseberangan dengan Pasar Kapuas Raya sudah dialihfungsikan untuk Pasar Tanjung Puri.
"Wah...saya baru mengetahuinya sekarang," ungkap politisi Partai Nasdem ini kepada awak media kami, Jumat (17/5/2019).
Ketua Komisi B DPRD Sintang menyatakan setuju saja untuk alih fungsi ini jika telah melalui kajian yang baik. Jadi dengan dialihfungsikannya terminal tersebut akan menambah nilai perekonomian masyarakat.
"Ya...sepanjang ada kajiannya bahwa pengalihan terminal menjadi pasar tanjung puri itu berdampak pada perekonomian masyarakat, kita setuju saja," kata Ronny kepada sejumlah awak media di ruang Humas Setwan.
Tapi dirinya menduga, pengalihan tersebut tidak berarti menghilangkan fungsi awalnya sebagai terminal, namun menggabungkan dua fungsi yakni terminal dan pasar.
"Saya pikir ada multifungsi didalamnya. Artinya tidak menghapus fungsi awal namun menambah fungsi lain yakni pembangunan toko-toko dalam lokasi tersebut. Tapi nanti kami akan melihat langsung dulu, kemudian kita akan minta pihak tetkait menyampaikan kepada dewan," ujarnya
Terkait hal ini awak media kami juga telah melakukan tinjauan langsung. Terminal Tanjung Puri yang selama ini menjadi tempat aktivitas kendaraan angkot dan juga bis sejak direhabnya tempat tersebut sudah tidak tampak lagi aktivitasnya, khususnya angkot. Namun aktivitas bis masih ada walau tidak setiap hari.
Selain itu nama terminal Tanjung Puri yang biasanya tertera pada dinding pagarpun sudah tidak terlihat lagi, sedangkan gedung terminal yang berada di sisi kiri areal masih tetap berdiri.
Bangunan baru juga sudah berdiri kokoh menggantikan bangunan lama yang sebelumnya terlihat kurang tertata dan kumuh. Bangunan yang baru dibuat dua lantai, sementara aktivitas ekonomi yang sebelumnya ada di areal tersebut sementara dialihkan ke halaman parkir pasar Kapuas Raya.
Namun kebijakan rehab yang dilakukan oleh Disperindagkop dan UKM sangat disayangkan karena akan semakin menambah banyak bangunan pasar yang tak berfungsi jika dibangun dua lantai. Untuk itu ia berharap Pemkab Sintang bisa memaksimalkan pasar yang ada dan melakukan kajian yang baik. (*)