Desa Sungai Pisau Belum Ada Jaringan Listrik, Dewan Sintang Pemerataan Akses Listrik Jadi Sinyal Pertumbuhan Perekonomian Nasional, Ini Faktanya

WARTABORNEO.COM - Kementerian ESDM terus bertekad untuk memenuhi kebutuhan listrik secara merata bagi masyarakat di seluruh penjuru Indonesia, memberikan akses energi hingga ke pelosok nusantara.

Di bawah kepemimpinan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Kementerian ESDM terus bertekad untuk memenuhi kebutuhan listrik secara merata bagi masyarakat di seluruh penjuru Indonesia, memberikan akses energi hingga ke pelosok nusantara.

Namun akses listrik itu ternyata belum juga sampai ke masyarakat di Sungai Pisau, Kecamatan Senaning. Kepala Desan Sungai Pisausudah tiga kali bolak-balik ke Kota Sintang guna menyampaikan proposal permintaan untuk jaringan listrik PLN agar dapat masuk ke desanya.

Menurut Lipitius, pentingnya jaringan listrik PLN masuk desanya bukan tidak beralasan, selain juga tuntutan warga setempat Desa Sungai Pisau juga merupakan pusat pemerintahan kecamatan. Jadi adalah lumrah jika penerangan listrik wajib sampai ke sana.

"Bagi yang mampu akan beli genset meskipun dengan biaya operasional tinggi untuk membeli bahan bakar solar," jelasnya. Ditambahkannya, desa Sungai Pisau terdiri dari 4 dusun dengan 8 RT dengan jumlah penduduk sebanyak 605 jiwa per Juni 2018.

Untuk itu, dirinya selaku Kepala Desa bersama masyarakat meminta dukungan dari legislatif dari dapil Binjai Hulu dan Ketungau untuk dapat memperjuangkan jaringan listrik PLN di wilayahnya.

Terkait hal itu Anggota DPRD Sintang dari Daerah pemilihan Binjai Hulu dan Ketungau Melkianus menanggapi hal tersebut sangat menyayangkan dengan kondisi pusat pemerintahan Kecamatan Ketungau Hulu di desa Sungai Pisau yang hingga kini belum ada jaringan listrik PLN.

"Seharusnya ketika wacana pemindahan pusat pemerintahan tersebut digulirkan, yang harus dilakukan adalah pembenahan infrastuktur dasarnya seperti listrik dan air bersih kemudian barulah infrastruktur pendukung sebagai pusat pemerintahan. Karena ini aspirasi, ya sudah menjadi keharusan kita sebagai wakil rakyat dapil 3 untuk ikut memperjuangkannya. Bayangkan, sudah jalan 4 tahun kepindahan tapi listrik belum ada, bagaimana dengan pelayanan kepada masyarakat, meskipun ditanggulangi dengan gunakan genset tapi biaya operasionalnya tinggi," tuturnya.

Jadi sangat lumrah jika masyarakat mengharapkan adanya akses PLN di Sungai Pisau. Selain untuk kebutuhan masyarakat sendiri ini juga berkenaan dengan Desa Sungai Pisau sebagai pusat pemerintahan kecamatan. Dan semoga tujuan Menteri ESDM memenuhi kebutuhan listrik secara merata bagi masyarakat di seluruh penjuru Indonesia, memberikan akses energi hingga ke pelosok nusantara dapat segera dirasakan oleh masyarakat Sungai Pisau juga. (*)

Subscribe to receive free email updates: