Dewan Dukung Adanya Pemetaan Komoditi Potensial Di Kabupaten Sintang
www.wartaborneo.com - SINTANG : Anggota DPRD Sintang, Maria Magdalena mendukung adanya pemetaan dan pengembangan komoditi unggulan bagi pertanian dan perkebunan di Kabupaten Sintang. Pemetaan kata Welbertus merupakan pemotretan secara spasial lokasi, kondisi dan kesesuaian lahan suatu komoditas.
"Untuk dapat terpetakan dalam pola ruang RTRW Provinsi, maka kita harus mempunyai data yang terdigitasi”, katanya, Rabu (2/10/2019) usai ikut mendampingi Bupati Sintang Jarot Winarno menerima kunjungan kerja Pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Pusat, menghadiri launching buah lokal agropolitan Al Ma’rif di Kebun Jambu Kristal dan Belimbing Desa Ransi, Kecamatan Tebelian.
Dirinya sependapat dengan pernyataan Dewan Pakar DPN HKTI Winston Pardamean Simanjutak, agar Pemkab Kabupaten Sintang melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan untuk melakukan pemetaan dan pengembangan komoditi unggulan.
"Perlu diingat kembali, bahwa instrument pemetaan sudah diamanatkan sejak terbit Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta Pada Tingkat Ketelitian peta skala 1: 50.000," ungkapnya.
Mengacu pada Perpres tersebut, ditambah lagi dengan kebutuhan pola ruang kawasan budidaya maka pemetaan komoditas strategis ini wajib dilaksanakan baik ditingkat provinsi dengan ketelitian peta skala 1: 250.000 (peta tinjau) maupun di tingkat kabupaten/kota dengan ketelitian peta skala 1: 50.000 (peta semi detil), lanjutnya.
Sebelumnya, Dewan Pakar DPN HKTI Winston Pardamean Simanjutak, setelah mendengarkan sejumlah hal yang di sampaikan oleh para petani, dalam dialog yang di pimping langsung Bupati Sintang Jarot Winarno, meminta Pemerintah Kabupaten Sintang membuat pemetaan dan perencanaan program seperti hasilnya apa saja dan apa yang mau dikembangkan, agar HKTI pusat membuat suatu program dalam rangka mendukung upaya dan kegiatan yang di lakukan Pemkab Sintang.
“Sehingga kita siapkan sumberdaya pembimbing, nanti kita koordinasikan dengan menteri pertanian tentang pupuk dan bibit, saya minta pemetaan itu tergambarkan. Missal di sintang ini buah-buahan yang bagus ini, produksinya sekian, sehingga nanti kita arahkan perusahaan apa yang mau mengembangkan ini, siapa-siapa yang mau mengambil dengan harga yang tentunya petani di untungkan, sehingga kestabilan harga itu terjaga”kata Winston.
Untuk itulah lanjut Winston perlu kerjasama dari Kabupaten melalui pemetaan dan pengembangannya komoditi yang potensial itu apa saja. Agar adanya ketertarikan dari para produsen sehingga kontinyuitas itu di perlukan. “sebab kalau kita jual seperti jambu misalnya saiangannya terlalu banyak, tapi bagaiman kita menciptakan dari jambu itu kita buat apa, diolah makanan kemasan, apakah bisa di oleh untuk alat kecantikan juga dan sebagainya”ujar Winston.
Selain itu juga sebagai contoh kata Winston, yakni kelapa sawit yang di replanting bukannya hanya untuk di bakar, tapi bisa di manfaatkan untuk yang lain, terlebih dengan teknologi sekarang yang tinggi. Hanya memang di perlukan pemetaan dan uji kekuatan bahan-bahan itu, sebab di perlukan oleh Negara Korea dan Jepang cukup banyak. Demikian juga Karet, kata Winston yang tidak hanya bisa di fungsikan untuk furniture saja, tapi yang lainnya juga, terlebih teknologi canggih seperti saat ini barang bekas saja bisa diolah, seperti sampah yang di kelola menjadi energy. (phs)