Dewan Minta Umat Nasrani Tetap Misa/Ibadat Hari Minggu Dan Tidak Terprovokasi

www.wartakapuas.com - SINTANG : Anggota DPRD Sintang, Tuah Mangasih meminta kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Sintang untuk tidak terprovokasi dengan berbagai informasi yang saat ini beredar di media sosial terkait adanya ancaman Kamtibmas pada saat dilaksanakannya pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada hari Minggu (20/10/2019).

Pelantikan pada hari Minggu yang bertepatan dengan umat Nasrani melakukan misa/beribadat menjadi pembicaraan hangat bahkan beritanya tersebar di group whatsapp.

"Bagi umat Nasrani, baiknya meminta bantuan pihak kepolisian ataupun TNI saat pelaksanaan misa atau beribadat pada hari minggu nanti, karena ini kaitannya dengan Kamtibmas. Kita tak perlu menanggapi informasi tersebut secara berlebihan, namun kewaspadaan tetap dilakukan," ujarnya, via whatsapp, Kamis (17/10/2019).

Tuah mengakui, dirinya telah membaca isi pesan yang disebarkan via group whatsapp, yang jika ditelaah isinya sangat menakutkan dan membuat resah umat untuk pergi ke gereja.

"Laksanakan apa yang sudah menjadi kewajiban kita sebagai umat Kristiani. Dan saran saya itu, kita harus bekerjasama dengan pihak kepolisian," kata politisi PDI Perjuangan ini.

Sementara itu, Ketua Dewan Pastoral Paroki Kristus Raja Sintang, Yustinus Jukardi yang dihubungi wartakapuas.com mengatakan terkait dengan informasi tersebut, dirinya tetap meminta umat Katolik untuk tenang dan tetap melaksananakan misa seperti biasa.

"Saya sudah melakukan koordinasi dengan Pastor Paroki, dan kita akan segera melakukan rapat membahas apa yang harus kita lakukan. Yang jelas sentralnya akan kita serahkan kepada pihak Kepolisian dan juga TNI, kita akan tetap melakukan pengamanan internal saja bekerjasama dengan keamanan," kata Yustinus via whatsapp

Seperti dilansir dari news.detik.com (15/10/2019), Polri menyebut para terduga teroris dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap Densus di Cirebon berencana beraksi dengan bon racun. Bom tersebut, disebut Polri, mampu menewaskan 100 orang.

"Temuan menarik pada hari ini bahwa untuk bom-bom yang sudah disiapkan untuk digunakan oleh pengantin ini memiliki daya ledak tinggi atau high explosive, campuran kimia lebih berbahaya," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2019).

Sementara itu, dari sumber berita yang sama, Polisi mengatakan rencana teror tersebut tak terkait pelantikan Presiden Joko Widodo yang notabene berasal dari Solo.

"Enggak, itu beda," kata Kapolresta Surakarta AKBP Andy Rifai saat ditemui di Mapolresta Surakarta, Rabu (16/10/2019).

Namun polisi terus berkoordinasi dengan Paspampres terkait kemungkinan-kemungkinan lain. Pihaknya akan meningkatkan pengamanan, baik setelah ada ancaman Abu Zee cs ataupun menjelang pelantikan Jokowi. (phs)

Subscribe to receive free email updates: