Jarot Ingatkan Masyarakat Soal Stunting
www.wartaborneo.com - BINJAI HULU : “Stunting itu sudah menjadi masalah nasional, di Kalbar Kabupaten Sintang adalah Kabupaten prioritas untuk pemberantasan stunting. Dua tahun lalu, di Sintang itu 41% anak-anak yang mengalami stunting, karena tidak diberikan asupan makanan yang bergizi, kini sudah turun menjadi 33% atau 32%, dengan harapan kedepannya akan terus ditekankan hingga dibawah 20% kalau bisa 10%," ungkap dr. Jarot Winarno, Bupati Sintang saat menghadiri kegiatan donor darah di Aula Ruai Kitai, Kantor Camat Binjai Hulu, pada Rabu, (02/10 /2019).
Jarot menyinggung masalah Stunting, karna menurutnya, khusus di Kabupaten Sintang terdapat empat kecamatan dengan penyumbang stunting tertinggi. Angka pada tiap kecamatan mencapai 50%. Keempat kecamatan tersebut, yakni di Kecamatan Ambalau, Kecamatan Serawai, Kecamatan Tempunak dan Kecamatan Kayan Hilir.
"Karna angka Stuntingnya lebih dari 50 persen, itu pula yang menjadi alasan empat kecamatan ini akan menjadi fokus pemerintah Kabupaten Sintang dalam penurunan angka stunting," ungkap Jarot.
Lebih lanjut dikatakannya, banyak hal yang menyebabkan angka Stunting tinggi. Mulai dari informasi yang mungkin tidak sampai pada masyarakat sehingga mereka tidak paham apa itu stunting dan bagaimana mencegahnya hingga persoalan perilaku masyarakat, terkait cara memberikan asupan gizi yang cukup, memberikan ASI selama 6 bulan tanpa terhenti, dan gizi ibu hamil.
“Infrastruktur juga menjadi masalah karena tenaga kesehatan sulit menjangkau masyarakat di pedalaman,” kata Bupati Sintang. “Di daerah dengan infrastruktur jalan dan informasi baik angka Stuntingnya rendah, Ini membuktikan bahwa semakin maju sebuah daerah semakin baik asupan gizi bagi masyarakatnya,” pungkas Jarot. (mr)