Ketua DPRD Ingatkan Bahaya Laten Komunis Di Hari Kesaktian Pancasila
www.wartaborneo.com - SINTANG : Ketua DPRD Sintang sementara, Florensius Roni mengatakan, di Hari Kesaktian Pancasila tahun ini diharapkan dapat mengingatkan kembali keutuhan sebagai bangsa yang mulai tercabik dengan berbagai konflik yang terjadi di Indonesia. Dikatakan Roni, Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati pada Selasa (1/10/2019) bisa mengingatkan masyarakat Indonesia akan bahaya laten komunis serta faham-faham lainnya yang berusaha menggantikan Pancasila.
“Kita punya sejarah saat ini, bagaimana komunis masuk, juga dengan banyaknya gerakan-gerakan demokrasi yang ada di Indonesia, semoga pada Hari Kesaktian Pancasila ini sedikit bisa meredam konflik yang ada di Indonesia saat ini,” ungkap Floresnsius Roni via pesan whatsapp, Selasa (1/10/2019)
Dirinya juga mengimbau, kepada para pemuda supaya lebih menanamkan lagi jiwa-jiwa Pancasila dalam kehidupan sehari-hari nya.
“Nilai-nilai Pancasila sudah mencakup seluruh aspek kehidupan sehari-hari, maka ayo tanamkan jiwa Pancasilais,” serunya.
Dikatakannya lagi, tragedi berdarah tersebut merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno dan mengubah Indonesia dari negara berdasarkan Pancasila menjadi negara komunis.
"Kami berharap para generasi muda melalui peran serta pendidikan lebih ditanamkan jiwa dan ideologi Pancasila sejak dini dan pemahaman terhadap Pancasila," ungkapnya.
Generasi muda, lanjut Roni, harus disuguhkan sejarah perjuangan para Pahlawan bangsa dalam menegakkan ideologi Pancasila sebagai falsafah Negara Republik Indonesia dengan berkorban jiwa dan raga.
"Para korban dalam Gerakan penghianatan 30 September antara lain, Letjen Anumerta Ahmad Yani, Mayjen Raden Soeprapto, Mayjen Mas Tirtodarmo Haryono, sebagai pahlawan Revolusi," tuturnya.
Selanjutnya, Mayjen Siswondo Parman, Brigjen Donald Isaac Panjaitan, Brigjen Sutoyo Siswodiharjo dan Lettu Pierre Andreas Tendean.
"Mereka para Pahlawan yang harus dihormati dan para generasi muda harus mengetahui akan sejarah kelam bangsa Indonesia, sehingga tidak terperdaya oleh faham-faham komunis yang jelas terlarang," tegasnya.
Dirinya juga mengajak masyarakat Kabupaten Sintang, untuk tetap bersatu padu serta menjaga suasana kondusif yang sudah lama terjaga baik selama ini.
"Harapan saya, masyarakat Kabupaten Sintang jangan mudah terprovokasi dengan segala hal yang mengarah pada perpecahan. Ada baiknya duduk satu meja jika melihat ada riak-riak yang akan merusak tatanan di masyarakat kita," tutupnya. (phs)