Jeffray Berharap Tidak ada Krminalisasi Peladang
“Saya merasa kecewa dan menyayangkan sekali para peladang kita masih tetap diproses secara hukum oleh aparat. Ini bagi saya suatu yang mengkahwatirkan untuk para petani kita, terutama masyarakat Dayak,” - Jeffray Edward-
www.wartaborneo.com- SINTANG – Enam orang Petani Asal Kabupaten Sintang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Adapun keenam orang tersebut disidang dalam empat berkas perkara terpisah di Pengadilan Negeri Sintang berdasarkan SIPP di Pengadilan Negeri Sintang semuanya didakwa dengan Pasal yang sama yakni Nomor 32 tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 108 Jo Pasal 56 ayat (1) UURI Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan., Pasal 187 KUHP, Pasal 188 KUHP. Mereka ditahan mulai dari tanggal 05-11-2019 sampai dengan tanggal 24-11-2019 dalam proses di Kejaksaan.
Kekecewaan muncul dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Jeffray Edward yang juga ketua Dewan Adat Dayak Kabupatens Sintang. Ia mempertanyakan rasa keadilan dari para penegak hukum terhadap kasus ini.
“Saya merasa kecewa dan menyayangkan sekali para peladang kita masih tetap diproses secara hukum oleh aparat. Ini bagi saya suatu yang mengkahwatirkan untuk para petani kita, terutama masyarakat Dayak,” ujar Jeffray.
Menurutnya berbagai upaya sudah dilakukan agar mereka (petani) yang menjadi korban tidak diproses. Tapi pada kenyataannya tetap saja diproses hukum. “Maka dari itu, kami DAD Kabupaten Sintang melakukan kordinasi dengan DAD Provinsi Kalbar, agar dapat melakukan pendampingan hukum kepada para masyarakat atau peladang yang ditahan,” agar mereka tidak dikriminalisasi untuk menutupi kesalahan koorporasi besar yang melakukan pembakaran lahan terangnya.
Ditegaskannya, bahwa ia berharap selutuh masyarakat Dayak akan terus mengawal semua proses ini. Jeffray juga meminta dukungan seluruh masyarakat Kabupaten Sintang, yang memang dari turun temurun hidup berladang.
Seyogyanya Pemerintah daerah memberikan solusi terbaik jika memang ingin masyarakat tidak membakar lahan dalam berladang, diberikan alat diberikan fasilitas diberikan pengajaran, jangan hanya dijadikan kambing hitam. Ingat bahwa mereka petani) berladang bukan untuk menimbun harta tetapi hanya untuk mencari makan dan menghidupi keluarga serta membiayai anak-anaknya yang sekolah, tutupnya.