DPRD Sintang Ajak Posyandu dan PKK Perangi Stunting

WARTABORNEO.COM - Keberadaan posyandu dan PKK merupakan ujung tombak dalam pencegahan masalah stunting dalam keluarga. Hal ini diyakini oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sintang, Maria Magdalena.

Beliau menerangkan bahwa stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. “Hal ini tentu berdampak pada kegagalan pertumbuhan anak, dimana tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya. Masalah kekurangan gizi pada anak adalah masalah yang konkrit di masyarakat sehingga sangat membutuhkan peran lintas sektoral,” ujarnya saat diwawancarai awak media, Jumat (17/06). 

Maria Magdalena menegaskan bahwa pencegahan stunting merupakan salah satu turunan dari agenda prioritas nasional. Tingginya kasus stunting sudah selayaknya ditekan oleh pemerintah dan masyarakat karena stunting berpotensi mengganggu sumber daya manusia (SDM) Indonesia di masa depan. 

“Karena itu, meskipun pemerintah saat ini tengah fokus pada penanganan Pandemi Covid-19, namun pemerintah juga harus tetap fokus melakukan pengentasan stunting, sebab menyangkut masa depan generasi penerus bangsa,” ucapnya.

Maka dari itu, para kader PKK, TP-PKK dan posyandu di Kabupaten Sintang wajib menjalin kerja sama yang harmonis agar tetap fokus dalam pemberantasan kasus stunting dalam upaya mendukung program pemerintah. Politisi Partai Demokrat ini berkata bahwa upaya mensukseskan penanganan stunting di daerah dapat berupa pelaksanaan rembuk stunting dan penguatan komitmen pimpinan daerah serta lintas sektor, lintas program dan masyarakat, sehingga pencegahan stunting dapat menjadi gerakan masif dan terstruktur. (wk)

Subscribe to receive free email updates: