Eksistensi Rumah Betang Menurun, Sandan: Jangan Sampai Hilang Ditelan Zaman
WARTABORNEO.COM - Keberadaan rumah Betang yang semakin langka membuat Ketua Komisi C DPRD Sintang, Sandan angkat bicara. Ia mengungkapkan keprihatinannya saat ditemui awak media, Senin (06/06).
Sandan menjelaskan bahwa dulu masyarakat dapat dengan mudah menemukan rumah Betang di daerah perkampungan suku Dayak, terlebih di area hulu sungai. Namun, seiring berjalannya waktu, rumah adat tersebut tidak mampu mempertahankan eksistensinya akibat kerusakan maupun kehilangan struktur bangunan.
Sebagian besar warga suku Dayak tidak lagi menjadikan rumah Betang sebagai tempat tinggal. Meski saat ini masih ada masyarakat yang tetap bertahan dan tinggal di rumah Betang, kondisi rumah dan warga sangat memprihatinkan.
"Kini semuanya sudah berganti atau tinggal di rumah modern," ujar Sandan.
Oleh sebab itu, Sandan berharap agar seluruh pihak, baik pemerintah maupun masyarakat dapat bekerja sama dalam mempertahankan eksistensi warisan budaya suku Dayak tersebut.
"Impian kita bersama agar kelak anak cucu kita masih dapat melihat kekayaan adat istiadat yang ada di daerah ini. Utamanya keberadaan rumah Betang. Jadi jangan sampai hilang ditelan perkembangan zaman," terangnya.
Legislator asal Partai Gerindra tersebut menutup dialog dengan mengingatkan masyarakat agar terus berupaya menjaga kelestarian rumah Betang. Beliau berpesan, "rumah Betang merupakan warisan leluhur masyarakat Dayak. Warisan adat yang ada harus terus dijaga dan pelihara agar tidak punah oleh perkembangan zaman.” (wk)