Rawan Penyelundupan Narkoba, DPRD Sintang Dukung Agenda Penambahan Pos Pamtas


WARTABORNEO.COM - Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan membangun Pos Pengamanan Perbatasan (Pos Pamtas) di sepanjang garis perbatasan Indonesia dengan negara tetangga di Kalimantan Barat. Rencana ini didukung oleh Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sintang, Heri Jambri lewat komentarnya saat menanggapi pernyataan Panglima Daerah Militer (Pangdam) Kodam XII/Tanjungpura terkait hal serupa.

"Yang disampaikan oleh Pangdam itu memang benar adanya. Luas wilayah tak sebanding dengan infrastruktur pengamanannya, sehingga masih rawan dijadikan tindak penyelundupan barang ilegal terutama narkoba. Jadi memang harus lebih banyak penambahan jumlah pos pamtas," ujar Heri Jambri saat diwawancarai awak media, Minggu (12/06).

Perbatasan darat Indonesia-Malaysia yang berada di Kabupaten Sintang terletak di dua kecamatan, yaitu Ketungau Tengah dan Ketungau Hulu. Di kedua kecamatan ini, terdapat banyak jalan tikus yang biasa digunakan warga setempat untuk menjual hasil pertanian maupun berbelanja kebutuhan pokok.

"Mau bagaimana lagi, sebagian besar masyarakat menjual hasil bumi dan membeli kebutuhan pokoknya dari Malaysia karena minimnya pasokan dari negeri sendiri akibat akses jalan yang rusak parah," terangnya.

Sebelumnya, Pangdam menjelaskan bahwa jumlah Pos Satgas Pamtas di wilayah perbatasan sepanjang 970 kilometer masih sangat kurang, tidak sebanding dengan luas perbatasan yang rawan dengan tindak kejahatan, seperti penyelundupan narkoba. Oleh karena itu, keputusan membangun Pos Pamtas diharapkan mampu mengatasi berbagai permasalahan yang ada. (wk)

Subscribe to receive free email updates: